Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar gorengan, siap-siap mengalami masalah pada kulit, dan yang terburuk kanker. Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Arini Astasari Widodo, mengatakan pada makanan yang digoreng ada banyak komponen yang dapat memberikan dampak pada kulit, salah satunya proses menggoreng itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proses menggoreng meningkatkan molekul yang dinamakan AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga memicu penuaan kulit," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses ini juga membutuhkan temperatur yang tinggi, meningkatkan jumlah lemak trans dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalamnya menjadi rusak, termasuk yang berguna untuk kulit. Selain itu, proses menggoreng meningkatkan senyawa kimia yang disebut sebagai akrilamida. Akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker.
"Lemak trans sendiri apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan respons peradangan, termasuk dapat terjadi pada kulit sehingga kulit menjadi lebih sensitif, terjadi inflamasi. Hal ini perlu diwaspadai pada seseorang dengan kulit sensitif, bakat eksim, atau autoimun," papar Arini.
Di sisi lain, makanan yang digoreng bisa mengandung kalori tiga kali lipat dari sebelum proses menggoreng. Kalori yang tinggi ini bisa berdampak pada kesehatan, seperti memunculkan diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lain, dan ini juga akan memberikan dampak buruk pada kulit.
Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan, asupan garam dan MSG yang berlebihan dalam gorengan, terutama jika tak membuatnya sendiri. Kedua zat ini sumber sodium yang dapat menarik air sehingga tingginya kadar sodium pada gorengan dapat membuat retensi cairan pada tubuh.
"Wajah dapat tampak puffy sehingga cenderung tampak tidak segar," tutur Arini.
Gorengan tak melulu gurih, bisa juga manis, seperti donat, gemblong, pisang goreng madu, yang menjadi favorit pada saat berbuka. Makanan manis ini bisa meningkatkan molekul yang dinamakan AGE, yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga mempercepat terjadinya penuaan kulit.