Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bau Kaki Ganggu Penampilan, Berikut Pernyebab dan Cara Mengatasi

Penyebab umum bau kaki adalah pertumbuhan pesat bakteri atau jamur pada kaki yang sering tertutup sepatu. Berikut penyebab lainnya.

14 Januari 2025 | 14.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Robot anjing pengendus bau kaki, Hana-chan. (japantimes.co.jp)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kaki termasuk bagian tubuh yang dapat mengeluarkan bau tidak sedap. Penyebab bau kaki adalah pertumbuhan pesat bakteri atau jamur pada kaki yang sering tertutup sepatu, kata Emily Wood, dokter kulit di Austin, Texas, Amerika Serikat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Well and Good, kelembapan berasal dari kelenjar keringat dan manusia memiliki sekitar 250.000 kelenjar keringat di setiap kaki, menurut Royal College of Podiatry. Berikut penyebab umum bau kaki tidak sedap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak menjaga kebersihan
Beberapa penyebab umum bau kaki tidak sedap karena keringat bercampur dengan bakteri pada kulit, kaus kaki, dan sepatu. Hal ini terjadi jika jarang mandi, mencuci kaki, mengganti kaus kaki, dan membersihkan sepatu yang terkena keringat.

"Meskipun kaki kebanyakan orang sedikit berbau, Anda mungkin rentan terhadap bau yang lebih menyengat jika kurang menjaga kebersihan," jelas Wood.

Ia menyarankan mencuci kaki dengan sabun dan air setiap hari atau lebih sering jika berkeringat. Sabun antibakteri akan membantu membunuh kuman penyebab bau, menurut American Podiatric Medical Association (APMA). Jika kaki mengalami bau menyengat, rendam dalam air garam Epsom, tambahkan 1/2 cangkir garam, selama 10-20 menit.

"Pastikan Anda mengenakan kaus kaki yang menyerap kelembapan dengan sepatu (karena tidak mengenakan kaus kaki dapat menyebabkan keringat dan bau)," saran Wood.

Hiperhidrosis
Mayo Clinic menjelaskan kondisi keringat berlebih juga bisa disebabkan hiperhidrosis. Kondisi ini dapat disebabkan perubahan sinyal saraf di kelenjar keringat atau kondisi yang mendasari seperti diabetes, hot flashes terkait menopause, atau masalah tiroid. Membersihkan kaki secara teratur dengan sabun antibakteri dan memakai kaus kaki yang menyerap kelembapan agar kaki tetap kering merupakan langkah awal yang baik. Jika keringat sulit dikendalikan, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan antiperspiran dengan resep dokter, seperti Drysol (aluminium klorida topikal).

Infeksi jamur
Tinea pedis adalah istilah medis untuk kutu air, yakni infeksi jamur umum yang dapat menyerang kulit di telapak kaki, terutama it di antara jari-jari. Menurut DermNet, kondisi ini ditandai kulit yang lembap dan mengelupas, perubahan warna menjadi kuning atau kehijauan, retakan yang perih, dan bau yang tidak sedap, sering dialami pada usia 60 tahun dengan kondisi diabetes dan obesitas. Pengobatan bisa dilakukan dengan krim antijamur yang dijual bebas, salep, gel, semprotan, atau bubuk yang dibuat dengan obat-obatan seperti Lotrimin (klotrimazol) atau Monistat (mikonazol).

Infeksi bakteri
Kaki bau disertai rasa gatal, lubang atau kawah kecil pada kulit, atau bercak putih merupakan tanda infeksi bakteri pada kaki yang disebut keratolisis berlubang. Infeksi ini cenderung menyerang orang dengan kaki banyak berkeringat atau yang terpapar kelembapan tinggi saat memakai sepatu atau bot ketat. 

Pengobatan keratolisis berlubang dimulai dengan menghilangkan infeksi, biasanya dengan krim antibiotik seperti Cleocin (klindamisin) atau Robimycin (eritromisin) yang dipadukan dengan antiseptik seperti benzoil peroksida, menurut American Family Physician. Pengobatan rumahan seperti membersihkan kaki secara menyeluruh, memakai kaus kaki dan sepatu yang menyerap keringat, dan menggunakan antiperspiran kaki juga dapat mencegah gejala kambuh lagi.

Eksim
Kondisi kulit umum yang menyebabkan bercak-bercak yang meradang dan berubah warna pada kulit dapat memengaruhi kaki. Menurut Wood, ketika eksim mencapai kaki terkadang dapat menyebabkan bau yang tidak sedap. Sebaiknya gunakan air hangat saat mandi, hindari kontak dengan deterjen, kenakan kaus kaki atau stoking yang terbuat dari kain yang dapat menyerap keringat seperti katun atau sutra, dan gunakan kaus kaki dan sepatu yang kering.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus