Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Begini Cara Pakai Tawas dan Mekanismenya dalam Menumpas Bau Badan

Menggunakan tawas merupakan opsi alternatif untuk mengatasi masalah bau badan yang amat megganggu bagi sebagian besar orang.

17 Februari 2022 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Bau badan menjadi masalah tubuh bagi sebagian orang dan menggunakan tawas merupakan opsi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.

Tawas merupakan kelompok garam rangkap berhidrat bersifat isomorph, sifatnya mudah larut dalam air, namun tergantung pada jenis logam dan suhu preferensi, karena kimia tubuh setiap orang berbeda.

Mengutip dari laman healtline.com, ada cara mudah menggunakan tawas, terutama tawas yang berbentuk kristal. Adapun cara pakainya yakni disarankan digunakan setelah mandi. Dalam kondisi tubuh yang sedikit lembab membantu merekatkan tawas ke permukaan kulit tubuh.

Kemudian untuk mengaplikasikan tawas kristal hanya cukup menggosokannya dengan gerakan ke atas, ke bawah dan bisa dengan gerakan melingkar. Kemudian bisa menggunakan tambahan air ke kristal tawas. Lakukan gerakan serupa di bagian permukaan kulit yang dikehendaki dipakaikan tawas.

Jika menggunakan tawas kristal maka berikan perhatian khusus, dikhawatirkan ada bagian tawas yang memiliki tepi kasar berisiko menimbulkan luka gores di atas permukaan kulit.

Guna menjaga kondisi badan tetap segar, saat kondisi panas, baiknya menggunakan pakaian yang menyerap keringat. Ini sangat membantu meminimalisir kondisi lembab di bagian liptan tubuh yang berisiko menjadi sumber bau badan.

Adapun keampuhan dari penggunaan tawas sebagai antirespiran, dijelaskan dalam International Current Pharmaceutical JournaL (ICPJ), publikasi berjudul  “Formulation and Evaluation of Potash Alum as Deodorant Lotion and After Shaving Astringent As Cream and Gel”, bahwa garam aluminium seperti aluminium hidroksiklorida, aluminium bromhidrat atau aluminium sulfat bekerja pengaruhi volume keringat, dimana keringat yang dikeluarkan berkurang dan saluran keringat dipersempit.

Saat antirespiran tersebut bersentuhan dengan air maka  membentuk kompleks skala kecil kulit dan lipid menjadi massa protein yang kerjanya menyumbat kelenjar keringat.

Dengan tersumbatnya kelenjar keringat, mempersempit kesempatan bakteri memanfaatkan volatile asam lemak (VFA) tubuh  dengan memetabolismekan di saat berada di kondisi hangat, lembab, hingga muncul bau badan tak sedap.

Adapun jenis bakteri yang memicu bau badan tak sedap di antaranya bakteri gram positif dari genus Corynebacterium, Streptococcus, Propionibacterium dan Micrococcus serta ragi dari genus Malassezia. Bakteri yang bertanggung jawab untuk  penghasil bau badan adalah Corynebacteria, Streptococci, dan Propionibacteria.

TIKA AYU
Baca juga: Tawas Berguna Sebagai Deodoran, Hilangkan Bau Ketiak Kecut
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus