Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga di Kabupaten Bangkalan mendapati beras bantuan sosial atau bansos banyak kutu. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melakukan inspeksi mendadak saat itu untuk memastikan kabar beras berkutu tersebut. "Kami sudah berkoordinasi agar bantuan beras tersebut tidak didistribusikan dan segera diganti. Berasnya tadi banyak kutunya," kata Emil, Rabu 4 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Juni 2021, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Solikhah, menyampaikan keluhan masyarakat yang berada di daerah pemilihannya, Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Tambora, terkait beras bansos. Dalam rapat di ruang Komisi E, Gedung DPRD Jakarta, ia mengatakan kualitas beras dari bansos yang diterima warga tidak baik.
Persoalan beras berkutu pada bansos, akibat kesalahan dalam menyimpan beras bisa menyebabkan kualitasnya menurun. Beras bisa jadi tempat berkembang biak kutu. Penelitian yang diterbitkan Insect Biochemistry and Molecular Biology pada April 2016 menemukan, jenis kumbang beras menggunakan pektin dalam beras untuk membentuk kekuatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kumbang betina memanfaatkan beras sebagai tempat bertelur. Sebelum menetas, telur yang hidup akan memakan nutrisi selama beberapa bulan. “Usai menetas, mereka mencari pasangan dan bertelur lebih banyak. Ini yang menyebabkan kutu dalam beras sulit untuk diberantas,” kata Andrea Boldt, ahli nutrisi holistik dan kebugaran seperti dikutip Tempo dari laman livestrong.com, Rabu 1 Januari 2020.
Cara mudah mencegah kutu beras adalah menyimpannya dengan benar. Sehingga perlu trik menyimpan beras agar bebas kutu dan tidak bau apek, seperti ini:
- Memilih kontainer
Wadah berkualitas dibutuhkan untuk menyimpan beras agar bebas kutu dan awet. Wadah yang tertutup rapat dapat menjaga kelembaban, udara, dan menjauhkan hama.
Kontainer plastik yang telah disertifikasi untuk penyimpanan makanan berfungsi paling baik untuk menampung beras dalam jumlah besar. Sementara, toples plastik yang lebih kecil juga berfungsi baik karena dapat disimpan di tempat terpencil. Wadah logam yang dibuat khusus juga dapat digunakan untuk penyimpanan jangka panjang. Wadah ini cocok untuk menyimpan beras dan tahan karat.
- Memilih lokasi
Lokasi penyimpanan yang paling baik untuk beras adalah jauh dari sinar matahari langsung. Paling baik lagi disimpan di area dapur yang gelap. Pastikan area kering dan kelembapan rendah untuk mencegah kerusakan wadah penyimpanan. Beras paling baik disimpan dalam suhu mendekati 70 derajat Fahrenheit (21 derajat Celsius).
Suhu yang lebih tinggi bisa merusak kualitas rasa dan nutrisi makanan. berbeda dengan susu yang lebih dingin tidak memiliki pengaruh besar pada penyimpanan jangka panjang, beras yang sudah berkutu bisa disimpan sebentar di suhu dingin agar serangga dan ngengat mati.
- Simpan dalam kantong mylar
Kantong mylar merupakan cara yang efektif untuk menyimpan beras dalam jangka waktu lama. Bahan kantong mylar dirancang untuk menyimpan bahan makanan kering dalam jumlah besar.
Cukup masukkan beras ke dalam kantong mylar. Tambahkan oksigen serap (oxygen absorber) ke dalamnya dan tutup rapat. Biasanya kantong mylar harus disegel dengan sumber panas. Beberapa dibuat dengan lapisan yang disegel ziplock.
- Bekukan beras sebelum disimpan
Sebelum disimpan, bekukan beras selama tiga hari. Hal ini berguna untuk beras yang sudah berkutu. Pembekuan yang tepat sebelum penyimpanan lebih lama bisa mencegah pertumbuhan telur kutu nantinya. Simpan beras dalam wadah yang tertutup rapat.
- Tambahkan daun pandan atau jeruk
Daun pandan atau daun jeruk bisa digunakan untuk menjaga beras awet dan menghindari beras berkutu. Wewangian kedua daun ini membuat beras harum dan tahan lama sebelum dimasak. Wangi daun pandan dan daun jeruk juga dibenci kutu seperti serangga dan ngengat. Cukup letakkan daun pandan atau daun jeruk di beras yang disimpan dalam wadah tertutup rapat.
NAUFAL RIDHWAN ALY