Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Takipnea istilah medis yang mengacu pola pernapasan yang meningkat dan dangkal. Kondisi ketika frekuensi pernapasan meningkat melebihi tingkat normal dan napas menjadi dangkal. Kondisi ini berbeda dengan hiperventilasi, frekuensi dan kedalaman bernapas meningkat secara berlebihan.
Apa itu takipnea?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Verywell Health, orang yang mengalami takipnea akan merasakan sesak napas dan merasa tidak mendapat cukup udara. Terkadang gejala lanjutannya, jari dan bibir membiru. Saat mengalami takipnea muncul dorongan menggunakan otot dada untuk membantu pernapasan.
Takipnea juga bisa dialami bayi yang baru lahir. Kondisi itu disebut takipnea transien. Bayi yang mengalami gangguan ini akan mengambil lebih dari 60 napas permenit dan mengeluarkan suara dengusan setiap kali bernapas. Namun, takipnea transien biasanya sembuh dengan sendirinya beberapa hari setelah lahir.
Penyebab takipnea
Mengutip Healthline, takipnea terjadi akibat penyakit dan kondisi yang mendasari seperti infeksi dan asma. Beberapa penyebab lainnya, yaitu:
1. Tersedak
Saat tersedak, suatu benda menghalangi jalan napas sebagian atau seluruhnya. Saat bernapas, pernapasan tidak akan dalam atau rileks.
2. Serangan kecemasan
Serangan kecemasan adalah respons fisik terhadap rasa takut atau kecemasan. Dalam kondisi ini, seseorang bisa mengalami takipnea atau sesak napas.
3. Aktivitas fisik yang berat
Selama melakukan aktivitas fisik yang berat seperti olahraga intens, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan terjadi peningkatan karbon dioksida dalam tubuh. Seseorang bisa bernapas tiga atau empat kali lebih sering saat melakukan aktivitas sangat berat.
4. Masalah yang dialami bayi
Jika orang tua melahirkan bayi sebelum waktunya, takipnea transien bisa terjadi. Kondisi itu karena paru-paru bayi yang baru lahir mengalami keterlambatan dalam membersihkan cairan.
5. Reaksi alergi
Respons alergi terhadap pemicu atau stimulus tertentu menyebabkan reaksi fisik yang mencakup takipnea.
Pilihan Editor: Mengenali Kondisi Bernapas Berlebihan atau Hiperventilasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.