Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perbanyak minum air putih supaya tidak sakit pinggang, pesan ini sering terdengar dari orang tua, tenaga medis, bahkan sesama teman. Lantas, apakah benar bahwa kekurangan minum air putih atau dehidrasi dapat menyebabkan sakit punggung?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Shieldscihropractic.net, beberapa gejala dehidrasi berupa bau mulut, warna urin gelap, kelelahan, sakit kepala, kulit kering, kram otot, mata kering atau penglihatan kabur, kepala terasa pusing, sensasi ingin marah, dan demam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efek dehidrasi dapat menyebabkan tulang belakang kehilangan air, sehingga mengakibatkan sakit pinggang. Saat cakram-cakram itu tidak terhidrasi sebagaimana mestinya, tulang belakang akhirnya menderita karena sensasi kejutan penuh dari gerakan yang menyebabkan rasa sakit.
Lebih jauh lagi, cakram kecil di tulang belakang menghubungkan dehidrasi dan sakit punggung. Adapun cakram terdiri dari zat seperti jeli yang hampir 75 persen air.
Baik cincin bagian dalam dan luar atau disebut dengan nukleus pulposus hampir seluruhnya terbuat dari air, sehingga sejak tidur di malam hari menjadi setengah inci lebih pendek daripada ketika bangun tidur di pagi hari. Pasalnya, air secara perlahan dilepaskan dari cakram tulang belakang sepanjang hari.
Untuk itu, sangat perlu membantu cakram tetap terhidrasi sepanjang hari dengan minum air putih yang cukup dan bangun untuk melakukan peregangan tulang belakang, agar terhindar dari sakit pinggang.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION