Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Biar Sperma Prima

Jumlah dan kualitas sperma yang menurun bisa diperbaiki dengan sejumlah langkah. Harapan untuk memiliki momongan lebih terbuka.

10 Januari 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Resolusi 2013, saya ingin punya anak." Bagi pria berkeluarga yang belum diberi momongan, resolusi alias kebulatan tekad atau cita-cita seperti itu tentu sah-sah saja. Orang mafhum, tanpa kehadiran tangis bayi, sebuah keluarga terasa hambar. Bahkan ketiadaan anak kerap menjadi pemicu pertengkaran atau malah menjadi biang perceraian. Boleh jadi, tak banyak pasangan yang benar-benar bisa mengikuti lirik lagu bertajuk Mandul, yang dinyanyikan oleh duet Rhoma Irama-Elvi Sukaesih, "Cintaku padamu tak akan pudar/Walau seumur hidupmu dalam kemandulan."

Ada sejumlah faktor yang memicu kemandulan. Salah satunya adalah jumlah sperma suami yang kian menurun. Kondisinya makin parah jika kuantitas sperma yang menurun itu diikuti oleh kualitas pergerakan (motilitas) sperma yang kian memble. Berdasarkan hasil penelitian paling anyar yang dimuat secara online dalam jurnal Human Reproduction, merosotnya jumlah sperma dialami oleh kaum pria secara global.

Penelitian yang dilakukan pada 1989-2005 itu menunjukkan jumlah sperma pria turun hingga 30 persen dibanding jumlah sperma pada penelitian sebelumnya. Kualitas kesehatan sperma juga menurun dengan proporsi yang sama. "Ini merupakan peringatan kesehatan publik yang serius," kata Joelle Le Moal, salah seorang peneliti, seperti dikutip Daily Mail, awal Desember tahun lalu.

Bagi kaum pria, menurunnya jumlah sperma, juga merosotnya kualitas benih ini, tak selalu berarti kiamat. Upaya perbaikan masih bisa dilakukan agar resolusi ingin mempunyai momongan pada 2013 menjadi harapan. Siapa tahu, si jabang bayi bisa lahir pada tanggal 11, bulan 12, tahun 2013. Kombinasi angka yang sungguh menarik.

Apa saja yang perlu dilakukan seorang pria agar kualitas sperma menjadi prima? Situs Times of India, akhir Desember tahun lalu, menuliskan hal itu. Sejumlah riset ditambahkan untuk melengkapi artikel tersebut.

1.Berhenti merokok dan stop minum alkohol
Merokok merusak sperma dan motilitas, mengurangi umur sperma, serta bisa menyebabkan perubahan genetik sehingga mempengaruhi keturunan. Gemar menenggak minuman beralkohol juga berpotensi menurunkan produksi sperma dan hormon testosteron laki-laki.

2.Berolahraga secara teratur
Lakukan olahraga dengan intensitas dan durasi yang moderat. Bila memungkinkan, lakukan aktivitas olah tubuh tersebut dalam pengawasan seorang instruktur. Jangan lakukan secara berlebihan. Sebab, latihan fisik yang berlebihan bisa berpengaruh negatif pada kesuburan. Bagi pria yang kelebihan berat badan dan obesitas serta ingin menurunkan berat, lakukan latihan fisik secara bertahap. Penurunan berat badan secara drastis cenderung menyebabkan ketidakseimbangan hormon testosteron dan estrogen.

3.Konsumsi makanan bergizi
Pilih makanan yang rendah lemak dan tinggi protein, seperti susu rendah lemak, telur, dan roti gandum. Perbanyak makan sayur dan kacang-kacangan. Kurangi asupan kafein.

4.Hindari penggunaan pelumas vagina secara berlebihan saat berhubungan seks
Pelumas vagina memang memudahkan penetrasi saat berhubungan intim. Namun penggunaan yang terlalu sering akan berdampak negatif. Sebab, pelumas tersebut bisa menyebabkan kematian sperma.

5.Jangan menyimpan telepon seluler di saku celana atau meletakkan laptop di pangkuan, lindungi testis dari panas
Penelitian menunjukkan, ponsel yang tidak digunakan atau dalam posisi standby tetap memancarkan radiasi elektromagnetik. Alhasil, jika diletakkan di saku, yang notabene dekat dengan testis sebagai produsen sperma, ponsel akan mempengaruhi kualitas sperma. Memangku laptop selama satu jam, menurut penelitian Fertility and Sterility, bisa meningkatkan suhu skrotum yang membungkus testis hingga lebih dari 4 derajat Celsius. Peningkatan suku ini akan merusak produksi sperma.

6.Jangan terlalu sering berada pada kondisi atau ruangan bersuhu tinggi
Meski demikian, sesekali mandi uap atau spa boleh-boleh saja. Efek mandi uap sama seperti memangku laptop, yakni mendongkrak suhu skrotum sehingga tak perlu sering dilakukan.
Literatur menyebutkan, pembentukan sperma di testis terjadi pada suhu 2-4 derajat Celsius, lebih rendah daripada suhu tubuh. Itu sebabnya berbagai tindakan yang menaikkan suhu testis akan mengganggu pembentukan sperma. "Setiap kenaikan suhu setengah derajat Celsius bisa menyebabkan kerusakan sperma," kata dokter Ponco Birowo dari Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam sebuah diskusi tentang kesuburan pria.

7.Kenakan celana longgar
Penggunaan celana ketat juga akan memanaskan skrotum. Lebih baik kenakan pakaian longgar, misalnya celana bokser. Jika memungkinkan, tidurlah telanjang sehingga memberikan efek sejuk pada skrotum.

8.Kurangi tingkat stres dengan belajar teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi
Stres tak hanya menurunkan fungsi seksual, tapi juga berpotensi mengganggu hormon yang diperlukan untuk memproduksi sperma.

9.Minum suplemen, seperti vitamin A, C, E, dan zinc secara teratur
Suplemen dan vitamin mendongkrak produksi sperma, juga membantu pemeliharaan sperma normal, serta menghindarkan terjadinya penggumpalan sperma. DWI WIYANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus