Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berjerawat sudah lazim dialami setiap orang. Jerawat dapat meninggalkan bekas. Bekasnya seringkali membuat kepercayaan diri berkurang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengatasi jerawat, tak jarang orang melakukan berbagai cara. Mulai dari perawatan kulit yang dilakukan sendiri hingga datang ke dokter. Berikut adalah macam-macam cara mengatasi jerawat:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perawatan Topikal
Obat topikal adalah jenis obat yang cara pakainya dioleskan langsung pada permukaan kulit, dalam bentuk gel, krim, dan lotion. Berikut adalah bahan-bahan perawatan topikal untuk kulit berjerawat sebagaimana dilansir dari laman National Health Service United Kingdom:
- Benzoil peroksida
Benzoil peroksida bekerja sebagai antiseptik untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat pada permukaan kulit. Bahan aktif kimia ini juga membantu mengurangi jumlah komedo putih dan hitam dengan efek anti-inflamasi. Penggunaannya perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan efek samping seperti kulit kering, sensasi terbakar, gatal, atau perih dan kemerahan.
- Retinoid
Retinoid bekerja dengan mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit dan membantu mencegahnya menumpuk di dalam folikel rambut. Efek samping yang paling umum dari retinoid topikal adalah iritasi ringan dan rasa perih pada kulit.
- Antibiotik
Antibiotik membantu membunuh bakteri pada kulit yang dapat menginfeksi folikel rambut yang tersumbat. Antibiotik direkomendasikan penggunaannya selama enam hingga delapan pekan. Setelah ini, pengobatan biasanya dihentikan, karena berisiko bakteri di wajah menjadi kebal terhadap antibiotik.
- Asam azelaic
Asam azelaic bekerja dengan mengangkat sel kulit mati dan membunuh bakteri. Diperlukan waktu satu bulan untuk mendapatkan hasilnya.
Obat Oral
Cara ini dilakukan dengan memberikan obat melalui mulut, dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, dan bentuk sediaan lainnya. Berikut beberapa obat oral untuk jerawat orang yang dilansir dari situs Mayo Clinic:
- Antibiotik
Antibiotik oral dibutuhkan untuk mengurangi bakteri penyebab jerawat. Tidak disarankan untuk wanita hamil. Antibiotik oral harus digunakan untuk waktu sesingkat mungkin untuk mencegah resistensi antibiotik.
- Kontrasepsi oral kombinasi
Kontrasepsi oral kombinasi disetujui oleh Food and Drug Administration atau FDA untuk terapi jerawat pada wanita yang juga ingin menggunakannya untuk kontrasepsi. Obat ini menggabungkan progestin dan estrogen.
Efek samping yang umum dari kontrasepsi oral kombinasi adalah penambahan berat badan, nyeri payudara, dan mual. Obat ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kardiovaskular, kanker payudara, dan kanker serviks.
- Agen anti-androgen
Pengobatan ini dapat dipertimbangkan untuk wanita dan gadis remaja jika antibiotik oral tidak membantu. Anti-androgen bekerja dengan menghalangi efek hormon androgen pada kelenjar penghasil minyak. Kemungkinan efek samping termasuk nyeri payudara dan periode menstruasi yang menyakitkan.
- Isotretinoin
Isotretinoin adalah turunan vitamin A. Obat ini diresepkan untuk orang-orang dengan jerawat sedang atau parah yang tidak merespons pengobatan lain.
Potensi efek samping dari isotretinoin oral seperti penyakit radang usus, depresi dan cacat lahir yang parah.
Terapi
- Terapi cahaya
Beberapa terapi cahaya efektif mengobati jerawat. Terapi ini membutuhkan konsultasi dan perawatan ke dokter. Diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan metode, sumber cahaya, dan dosis yang ideal.
- Chemical Peeling atau pengelupasan kimiawi
Prosedur ini menggunakan aplikasi berulang dari larutan kimia, seperti asam salisilat, asam glikolat atau asam retinoat. Cara ini dapat memperbaiki penampilan kulit, meskipun perubahannya tidak berlangsung lama dan perlu perawatan berulang, disarankan untuk jerawat yang ringan.
- Drainase dan ekstraksi
Dokter mungkin menggunakan alat khusus untuk menghilangkan komedo putih dan komedo hitam atau kista. Teknik ini dapat memperbaiki penampilan kulit tetapi juga dapat menyebabkan jaringan parut.
WILDA HASANAH