Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Krim antibiotik biasa digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi kulit ringan yang disebabkan karena oleh luka kecil, goresan, atau luka bakar. Ini dapat digunakan oleh siapa saja, tanpa resep khusus dari dokter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, jika Anda mengalami cedera atau infeksi serius, alangkah baiknya berkonsultasi dahulu ke dokter. Dilansir dari laman healthline, infeksi serius tersebut dapat berupa luka tusukan, luka dalam, luka bakar, atau bahkan gigitan binatang.
Krim antibiotik ini memiliki kandungan tertentu, yakni neomycin, bacitracin, dan polymyxn. Kandungan tersebut bekerja untuk menghentikan pertumbuhan bakteri di kulit tempat luka itu berada. Namun, krim ini tidak akan bekerja pada infeksi yang disebabkan oleh jamur atau virus. Penggunaan yang tidak terlalu diperlukan atau salah mengaplikasikannya maka antibiotik ini dapat menurunkan efektivitas dalam bekerja.
Cara Gunakan Krim Antibiotik
Dikutip dari WebMd, berikut cara menggunakan krim antibiotik ini:
Bersihkan dan keringkan area kulit yang terluka. Namun, sebelum itu Anda disarankan untuk mencuci tangan Anda terlebih dahulu. Barulah, krim antibiotik tersebut dioleskan sedikit demi sedikit seraya menggosokkannya dengan lembut.
Saat membalurkan krim tersebut, jangan lebih dari yang dapat ditampung oleh ujung jari Anda. Biasanya, hanya dibalurkan 1-3 kali sehari. Sesudah mengoleskannya, cucilah kembali tangan Anda.
Jangan menggunakan krim antibiotik ini dalam jumlah banyak dan menerapkannya secara terus-menerus, tidak sesuai petunjuk yang tertera. Hal ini akan mengakibatkan kondisi Anda tidak akan sembuh lebih cepat, bahkan dapat memberikan efek samping yang berbahaya. Selain itu, jangan gunakan produk ini selama lebih dari satu minggu, kecuali memang itu merupakan saran dari dokter.
Hindari krim antibiotik ini di mata, mulut, atau di dalam hidung Anda. Jika terjadi, segera bersihkan area tersebut dan bilas sampai bersih dengan air. Gunakan obat ini secara teratur dan sesuai arahan yang tertera untuk mendapatkan manfaat maksimal. Namun, jika kondisi Anda tidak membaik malahan semakin memburuk maka segeralah periksa ke dokter karena hal itu butuh bantuan medis secepatnya.
Efek samping krim antibiotik
Biasanya, efek samping yang dihasilkan krim antibiotik ini dapat ditoleransi dengan baik. Sangat jarang penggunaan obat ini dapat menyebabkan jenis infeksi kulit lainnya yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Namun, jika memang kemungkinan buruk terjadi, segeralah hubungi dokter. Jika, dokter menyarankan untuk melanjutkan menggunakan krim ini maka ikutilah arahannya. Sebab, dokter lebih mengetahui manfaat yang lebih baik bagi tubuh Anda.
Meskipun reaksi alergi yang dialami oleh kebanyak orang tidak terlalu seriu, tetapi Anda juga harus waspada jika mengalami beberapa reaksi ini. Reaksi tersebut, yakni berupa ruam (termasuk kemerahan dan rasa terbakar), gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing akut, dan sesak napas. Namun, efek samping ini hanyalah sebagian. Jika Anda mengalami efek samping lainnya, pergilah ke dokter untuk menjalani pemeriksaan.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: Alasan Obat Jenis Antibiotik Harus Dihabiskan Sesuai resep Dokter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.