Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menopause akan dialami setiap perempuan di usia paruh baya dengan beragam gejala, mulai dari susah tidur, perubahan hormon, serta berkeringat di malam hari atau hot flashes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Delapan dari 10 perempuan akan mengalami hot flashes saat menopause atau transisi menopause," kata Rebecca Thurston, pengajar psikiatri dan periset menopause di Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat, kepada USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hot flashes adalah rasa panas yang intens dan tiba-tiba, terutama pada leher, dada, dan wajah, jelas Dr. Ruta Nonacs dari Massachusetts General Hospital. Biasanya keringat muncul di wajah dan biasa terjadi di malam hari sehingga disebut keringat malam.
Terkadang, kondisi ini diikut rasa cemas, kulit memerah, detak jantung cepat, dan sebagian perempuan akan merasakan dingin saat keringat sudah hilang. Thurston menjelaskan keringat bisa keluar di siang atau malam hari tapi biasanya hanya sekitar 1-2 menit.
Penyebab dan cara menghentikan
Hot flashes biasanya disebabkan perubahan hormon terkait menopause, kata Thurston. Lebih spesifiknya, berkurannya hormon reproduksi seperti estrogen dan progesterone berdampak pada pusat pengatur temperatur tubuh di otak, membuat tubuh berusaha meredakan rasa panas yang tiba-tiba melalui keringat.
Selain perubahan hormon terkait menopause, hot flashes juga bisa terjadi karena masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih, migrain, gangguan saraf seperti multiple sklerosis dan penyakit Parkinson, peradangan seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
"Obat-obatan yang mempengaruhi kadar hormon juga bisa menyebabkan hot flashes," jelas Nonacs seraya menyebut contohnya macam obat untuk kanker payudara.
Hot flashes bisa dihentikan dengan berbagai cara, termasuk intervensi medis. Contohnya gabapentin, yang disebut Nonacs efektif untuk hot flashes. Selain itu bisa juga dengan terapi hormon dosis rendah yang bisa direkomendasikan jika gejalanya parah atau pengobatan lain tidak efektif atau hasilnya kurang cocok.
Sementara itu, dokter kandungan dan pengajar kedokteran di Universitas Yale, Dr. Mary Jane Minkin, menyarankan cara-cara nonmedis seperti melapisi pakaian, mengurangi stres, menjaga berat badan yang sehat, serta menghindari pemicu umum seperti minuman beralkohol dan makanan pedas, dan tidur di kamar yang sejuk di malam hari.