Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik Christopher Andrian, menyarankan minum susu segar pasteurisasi setidaknya dua kali sehari dan susu ini tak boleh diberikan pada anak di bawah usia 12 bulan yang sebaiknya masih mendapatkan air susu ibu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Khusus orang dewasa, selalu ingat batasan konsumsi lemak. Kita tetap bisa minum namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak," ujar dokter di RS Siloam TB Simatupang Jakarta itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Christopher mengingatkan untuk memastikan pilihan susu yang hanya mengandung 100 persen susu segar yang bersumber dari sapi-sapi yang dipelihara dan dimonitor dengan baik karena kualitas susu sapi memiliki konsep kurang lebih sama seperti air susu ibu (ASI) sehingga sangat ditentukan dari kesehatan sapi, pakan, bahkan sampai rasa nyaman hewan itu sendiri.
Susu segar pasteurisasi biasanya melewati pemanasan pada suhu rendah (70-125°C) selama 5 detik sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Susu harus disimpan kurang dari 40 hari di suhu dingin.
Beda dengan susu UHT
Menurutnya, pengolahan susu ini tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, makro nutrisi serta nutrisi bioaktif alami yang terkandung dalam protein susu. Nutrisi bioaktif berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme, di antaranya memperbaiki jaringan tubuh, anti-inflamasi, antioksidan, hingga antikanker.
Ini berbeda dengan susu ultra high temperature (UHT) yang dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131-145°C) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisi pada susu UHT menurutnya lebih rendah dibanding susu segar pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama, 9-10 bulan.
"Semakin lama susu dipanaskan dan semakin tinggi suhu yang digunakan, komponen seperti vitamin dan bioaktif akan rusak atau berkurang," jelas Christopher.
Pilihan Editor: Jangan Terbuai Label Susu Steril, Ini Kata Pakar