Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cegah Aneurisma dengan Rutin Skrining Otak

Aneurisma adalah penggelembungan pembuluh darah pada otak, dapat dialami oleh siapa pun, terutama yang memiliki riwayat keluarga masalah tersebut.

27 November 2023 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kelompok Staf Medis Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Ande Fachniadin, mengatakan pentingnya skrining otak secara rutin sebagai langkah pencegahan terhadap aneurisma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika terdapat pembuluh darah yang sudah berbentuk balon sebaiknya ditutup agar tidak terjadi pecah di masa mendatang," ujar Ande, Senin, 27 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aneurisma adalah penggelembungan pembuluh darah pada otak, dapat dialami oleh siapa pun, terutama yang memiliki riwayat keluarga terkait masalah tersebut. Menurut Ande, bahkan orang berusia 40-an saat ini dapat menderita aneurisma. Meskipun tidak sepopuler penyakit jantung dan stroke, ia mengingatkan aneurisma dapat berakibat fatal dan sering tidak menunjukkan gejala. 

Karena itu, pengecekan otak secara rutin sangat penting. Dokter yang menyelesaikan pendidikan spesialis bedah saraf di Universitas Indonesia itu menilai ketika berusia 30 tahun, orang sangat perlu menaruh perhatian terhadap kesehatan.

Ragam pemeriksaan
Skrining besar misalnya dengan metode pencitraan magnetik resonance imaging (MRI) pada kepala, bisa dilakukan ketika berusia 30 tahun dan diulang pada usia 40 tahun. Skrining otak dapat menggunakan pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) untuk gambar dua dimensi otak dan pembuluh darah yang lebih jelas.

Pilihan lain adalah angiografi menggunakan kateter yang dimasukkan lewat pembuluh darah di pangkal paha dan diarahkan ke otak. Cairan khusus disuntikkan ke pembuluh darah otak untuk mendeteksi lokasi dan ukuran aneurisma.

"Tindakan lebih awal lebih baik," kata Ande.

Menurutnya, metode skrining kepala melibatkan pengecekan kondisi pembuluh darah, yang tidak hanya dapat mendeteksi aneurisma tetapi juga menunjukkan adanya flek, sumbatan, dan pembuluh darah yang berbentuk balon. Ande juga menekankan pentingnya mengetahui gejala-gejala pecahnya pembuluh darah dan mendorong masyarakat untuk membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Ia juga mengingatkan penting untuk mengetahui lokasi rumah sakit di sekitar tempat tinggal agar ketika dalam situasi darurat langkah-langkah yang diperlukan dapat segera diambil.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus