Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masker harus digunakan untuk menghindari bahaya Covid-19. Melansir dari Timesofindia, ada beberapa situasi yang mengharuskan masker diganti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapan masker perlu diganti? Berikut adalah situasi yang dianjurkan untuk mengganti masker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rusak
Kain masker yang robek, berlubang, atau memudar setelah digunakan adalah tanda sederhana masker kain perlu dibuang. Lubang dan celah memungkinkan masuknya virus dan kuman lain dengan mudah.
Iritasi kulit
Hentikan pemakaian masker saat mengalami masalah kulit. Maskne atau jerawat akibat masker adalah masalah yang umum terjadi. Namun, iritasi kulit, ruam, benjolan juga bisa menjadi tanda Anda menggunakan masker yang buruk atau terlalu lama dipakai. Tukar dengan yang baru untuk melihat perbedaannya.
Belum dicuci
Semakin lama masker tidak dibersihkan, semakin besar kemungkinan terkontaminasi. Masker yang dapat digunakan kembali harus dibersihkan setelah digunakan atau setidaknya seminggu sekali.
Tidak nyaman
Masker yang tidak berkualitas bagus akan terasa tidak nyaman. Masker kualitas jelek atau terdegradasi juga akan menyulitkan untuk memakainya selama berjam-jam. Bisa juga jadi sulit bernapas.
Tali lepas
Tali yang melingkari telinga atau penjepit hidung harus selalu pas. Jika tali longgar, ada banyak ruang bagi virus untuk masuk. Ini juga bisa membuat Anda merasa tidak nyaman.
Memperpanjang penggunaan masker sekali pakai
Meskipun masker kain dapat digunakan kembali, masih ada yang menggunakan masker sekali pakai untuk dipakai berulang. Masker seperti masker bedah harus dibuang setelah sekali penggunaan. Penggunaan yang lama dapat memudahkan kuman untuk merayap masuk.
Baca juga: Tanda Masker Medis Asli, Hindari yang Palsu