Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, mengurangi 10 potong daging olahan seperti bacon (daging asap olahan) setiap pekan dapat secara signifikan mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker kolorektal.
Penelitian itu mengatakan perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa, sehingga patut dipertimbangkan demi masa depan yang lebih sehat.
Ditulis laman Medical Daily, Jumat 5 Juli 2024, Tim peneliti dari Global Academy of Agriculture and Food Systems, University of Edinburgh bersama dengan University of North Carolina, Chapel Hill menemukan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan sekitar sepertiga atau setara dengan sekitar 10 potong daging asap seminggu dapat mencegah lebih dari 350 ribu kasus diabetes di Amerika Serikat selama 10 tahun.
Hal ini juga dapat menyebabkan 92.500 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit dan 53.300 kasus kanker kolorektal lebih sedikit selama satu dekade. "Mengurangi konsumsi (daging olahan dan tidak olahan) hingga 30 persen menghasilkan 1.073.400 kasus diabetes lebih sedikit, 382.400 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit, dan 84.400 kasus kanker kolorektal lebih sedikit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil penelitian itu juga menyebutkan mengurangi asupan daging merah tidak olahan saja hingga 30 persen bisa mengurangi 732 ribu kasus diabetes. Mengurangi makan sekitar satu burger daging sapi seberat seperempat pon setiap pekan juga bisa mengurangi 291,5 ribu kasus penyakit kardiovaskular. Mengurangi asupan sejumlah itu juga bisa mengurangi 32,2 ribu kasus kanker kolorektal.
Para peneliti mencatat bahwa lebih banyak kasus penyakit dapat dicegah dengan mengurangi daging merah yang tidak diolah dibandingkan dengan daging olahan, sebagian karena asupan harian rata-rata daging merah yang tidak diolah lebih tinggi (47 g per hari) dibandingkan dengan daging olahan (29 g per hari).
Pemotongan konsumsi daging juga telah direkomendasikan oleh berbagai organisasi nasional dan internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk Komite Perubahan Iklim di Inggris dan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau IPCC.
"Penelitian kami menemukan bahwa perubahan pola makan ini juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan di Amerika Serikat, sehingga ini merupakan solusi yang menguntungkan bagi manusia dan planet ini," kata Lindsay Jaacks, salah satu penulis studi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini