Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suhu di Mekah pagi ini 38 derajat selsius. Diperkirakan suhu udara saat masyarakat melakukan ibadah haji akan meningkat pada sore hari hingga mencapai 43 derajat selsius. Cuaca panas yang terus menerus menerpa, berpotensi menyebabkan jemaah haji terkena heat stroke.
Baca: Malas Minum dan Makan, Jemaah Haji Indonesia Dirawat
Heat stroke adalah kondisi yang disebabkan karena suhu tubuh kita meningkat. Keadaan ini biasanya akibat paparan yang terlalu lama atau aktivitas fisik pada suhu tinggi. "Kondisi ini bisa mengancam nyawa. Jemaah haji diharapkan menggunakan Alat Pengaman Diri yang telah dibagikan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka dalam keteranganpers yang diterima Tempo pada 7 Agustus 2018.
Eka menyebutkan beberapa tanda dan gejala heatstroke yaitu suhu tubuh lebih dari 40 derajat selsius, perubahan keadaan mental atau perilaku seperti kebingungan ucapan yang tidak jelas, dan kejang. Ada juga gejala perubahan dalam berkeringat. Pada sengatan panas, kulit kita akan terasa panas dan kering saat disentuh. Timbul mual dan muntah. Jantung berdebar cepat, nafas kita bisa menjadi cepat dan dangkal. Sakit kepala berdenyut.
Baca: Jemaah Haji Diminta Selalu Membawa 5 Alat Pelindung Diri
Agar tidak terjadi kondisi ini, Eka mengingatkan jemaah haji untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Jemaah haji juga diimbau sering semprotkan air pada bagian kulit yang terbuka seperti muka dan tangan, gunakan payung dan topi saat di luar gedung. "Jika mengalami tanda dan gejala seperti di atas segera hubungi tenaga kesehatan terdekat," kata Eka menyarankan para pelaku ibadah haji di tanah suci.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini