Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Diet untuk Penderita GERD: Makanan Terbaik dan Perubahan Kebiasaan

Penderita GERD dapat menerapkan diet untuk mengurangi beberapa makanan penyebab penyakit tersebut kambuh. Pola gaya hidup juga perlu diperbaiki.

16 Maret 2025 | 16.36 WIB

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit refluks gastroesofagus disingkat GERD merupakan gangguan pencernaan kronis yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang menyebabkan rasa terbakar di dada, perut kembung, hingga mulut asam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun pengobatan medis penting, perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari berperan sangat besar dalam mengurangi gejala GERD. Mari kita membahas cara diet yang baik untuk penderita GERD. Dengan pendekatan yang tepat, penderita GERD dapat menjalani hidup yang lebih nyaman dan sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Makanan Terbaik untuk Penderita GERD

Bagi penderita GERD, penting untuk memilih makanan yang tidak memperburuk kondisi. Makanan yang kaya serat, seperti gandum utuh, sayuran akar seperti ubi jalar dan wortel, serta sayuran hijau seperti brokoli, sangat disarankan.

Makanan ini membantu pencernaan dan menjaga perut tetap ringan. Selain itu, makanan alkali seperti pisang, melon, kembang kol, dan kacang-kacangan dapat menetralkan asam lambung, sehingga mengurangi risiko refluks.

Dikutip dari Hopkins Medicine, makanan yang mengandung banyak air, seperti seledri, mentimun, sedikit air lemon, dan semangka juga bermanfaat karena dapat membantu melarutkan asam lambung sehingga mengurangi dampaknya terhadap tubuh.

Makanan yang Perlu Dihindari

Penderita GERD harus sangat berhati-hati dalam memilih makanan, karena beberapa jenis makanan dapat memicu gejala refluks. Makanan berlemak dan digoreng, seperti kentang goreng, pizza, dan sosis, dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan.

Makanan pedas dan asam, seperti saus tomat, jeruk, dan cabai, juga dapat memperburuk gejala. Begitu pula dengan makanan dan minuman yang mengandung kafein dan alkohol, yang dapat merelaksasi sphincter esofagus dan memperparah refluks asam. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan dan minuman ini untuk mencegah kambuhnya gejala GERD.

Ubah Kebiasaan Sehari-hari

Selain mengatur makanan yang dikonsumsi, perubahan kebiasaan makan juga penting untuk penderita GERD. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan lebih sering dapat membantu mengurangi beban pada perut, sehingga mengurangi risiko asam lambung naik.

Menurut WebMD, penting untuk menghindari makan besar terutama sebelum tidur, karena posisi berbaring dapat memudahkan asam lambung kembali ke kerongkongan. Idealnya, makan terakhir dilakukan 2-3 jam sebelum tidur.

Mengubah posisi tidur juga sangat membantu, dengan mengangkat kepala tempat tidur sekitar 15 hingga 25 sentimeter untuk menghindari refluks. Selain itu, berhenti merokok dan mengurangi stres dapat membantu meringankan gejala GERD, karena keduanya dapat memperburuk kondisi ini.

Dengan mengikuti pola makan yang tepat dan kebiasaan hidup yang sehat, penderita GERD dapat mengurangi gejala dan menghindari komplikasi lebih lanjut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus