Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah kondisi anak mengalami kekurangan gizi kronis atau infeksi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Novitria Dwinanda mengatakan tidak ada vitamin yang dijual di apotek untuk mengatasi anak stunting secara instan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau vitamin itu ada, tentu pemerintah sudah membagikannya secara gratis seperti pasien COVID-19. Sayangnya, vitamin untuk stunting tidak ada. Jadi yang meningkatkan tinggi badan atau menghilangkan stunting itu tidak ada,” kata Novitria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena berkaitan dengan asupan gizi, penanganan stunting diberikan melalui pemberian kalori yang tepat. Saat ini, pemberian kalori yang tepat digaungkan melalui slogan Isi Piringku agar asupan gizi keluarga terjaga, termasuk pentingnya pemberian protein hewani seperti telur, ikan, ayam, atau susu.
“Makanya, sekarang pemerintah dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sama-sama merekomendasikan pemberian pangan lokal dengan jumlah yang tepat. Jadi, tidak ada multivitamin tertentu,” kata dokter di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional itu.
Cukupi kebutuhan protein
Menurutnya, lebih baik setiap keluarga melakukan langkah pencegahan dengan mencukupi kebutuhan protein anak sesuai usianya. Cara mengetahui banyaknya asupan kalori atau protein itu bisa dikonsultasikan kepada kader di posyandu, sesuai dengan tumbuh kembang anak yang dicatat di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Pengukuran tumbuh kembang yang dicatat dalam KIA mencakup tinggi badan, berat badan, sampai lingkar kepala bayi. Dalam kesempatan tersebut, ia juga meminta orang tua tak perlu takut memberikan lemak pada piring anak sebab lemak juga dibutuhkan tubuh anak walaupun hal pertama yang harus ada yakni protein hewani.
“Kemudian, tolong ibu dan bapak yang mempunyai anak lebih berinisiatif untuk mengukur tinggi badannya, itu tidak apa-apa, mungkin kadernya yang lupa kalau tidak diukur atau khilaf. Tapi karena kita yang punya anak, kita yang harus mengingatkan,” ucapnya.
Pilihan Editor: Kunci Cegah Stunting: Gizi Seimbang dan Pola Asuh