Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Doping, istilah ini sangat terkenal di kalangan para atlet. Mengutip dari Amcd.net, doping merupakan penggunaan obat-obatan terlarang, obat-obatan, atau perawatan oleh atlet dengan tujuan meningkatkan kinerja atletik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat peningkat kinerja (PED) adalah istilah lain yang digunakan untuk obat yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja atletik mereka. Melansir dari Drugs.com, obat-obatan yang digunakan untuk doping dapat berupa eritropoietin (EPO atau epoetin alfa), steroid anabolik, stimulan, human growth hormon, dan diuretik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan penggunaan doping adalah untuk meningkatkan massa otot dan berat badan tanpa lemak. Obat-obatan ini dapat diminum baik secara oral atau injeksi, dan tersedia banyak bentuk yang berbeda yang sering diambil secara bersamaan untuk memaksimalkan efek yang diinginkan.
Menurut Code, atlet yang diperiksa tes doping merupakan atlet yang berpartisipasi dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional teratas. Namun, sebagai prasyarat untuk partisipasi olahraga, dengan atau tanpa aturan, disarankan agar setiap atlet tidak menggunakan doping.
Saat ini ada dua jenis tes anti-doping, yaitu tes melalui urine dan darah. Mengutip dari Ukad.org.uk, setelah sampel dikumpulkan, sampel dikirim ke laboratorium terakreditasi WADA atau badan anti-doping dunia untuk dianalisis.
VALMAI ALZENA KARLA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.