Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terapi mindfulness sedang menjadi perbincangan. Terapi ini merupakan suatu pelatihan yang dipusatkan pada pola pikir agar sadar sepenuhnya dan hadir utuh di setiap aktivitas dan waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Contohnya, saat seseorang bangun dan bersiap untuk mandi, mungkin gerakan yang dilakukan adalah ke kamar mandi. Namun, pemikirannya tidak pada aktivitas itu, melainkan sesuatu yang lain, seperti rapat di kantor. Dan dengan terapi inilah seseorang akan diajarkan untuk menjadi lebih fokus pada setiap aktivitas yang dikerjakan dalam waktu tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara dengan praktisi mindfulness Adjie Santosoputro beberapa waktu lalu, ia pun menghubungkan pentingnya terapi ini bagi orang tua, khususnya karena salah satu manfaat yang bisa didapat itu berpengaruh pada prestasi dan kesuksesan anak di sekolah.
Lalu, bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Adjie pun menjelaskan hubungannya. Dalam hal ini, ketenangan batin dan pikiran anak rupanya akan dipengaruhi oleh orang tua.
“Sehingga dengan melatih mindfulness agar orang tua tenang, akan membuat anak-anak tenang dalam proses belajar,” katanya.
Dengan demikian, anak pun bisa belajar dengan lebih baik dan meraih prestasi. Lebih dari itu, mereka juga mengerti tentang kebijaksanaan dalam menggunakan kepintaran itu di kemudian hari, sebab menurut Adjie, instansi pendidikan saat ini hanya menerapkan kemampuan dalam mengasah kepintaran saja.
“Padahal perlu juga membekali kebijaksanaan agar tahu kapan menggunakan kepintaran dengan tepat. Jangan sampai kepintarannya membodohi orang. Dan kebijaksanaan itu bisa ditumbuhkan dari mindfulness,” katanya.