Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Februari adalah Bulan vitamin A, namun banyak yang tak mengetahuinya. Vitamin A merupakan zat gizi penting bagi manusia untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vitamin A tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar. Kemenkes melalui akun twitter resmi menjelaskan vitamin A dapat diperoleh dari bahan makanan seperti bayam, daun singkong, pepaya matang, hati, kuning telur, dan ASI. Selain itu, bisa juga dipenuhi dari makanan yang diperkaya vitamin A dan kapsul vitamin A dosis tinggi.
Vitamin A bermanfaat untuk anak karena baik untuk kesehatan mata, mencegah kebutaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi, seperti campak, diare, dan ISPA. Selain itu, vitamin ini turut menjaga kelangsungan hidup, kesehatan, dan pertumbuhan anak. Vitamin A juga dapat mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea, dan kebutaan serta mencegah anemia pada ibu nifas.
Bagaimana dosis pemberiannya? Untuk bayi usia 6-11 bulan diberi kapsul vitamin A biru dengan dosis 100.000 IU. Untuk balita 12-59 bulan dan ibu migas diberi kapsul vitamin A merah dengan dosis 200.000 IU. Vitamin A kapsul merah juga diberikan kepada ibu yg dalam masa nifas.
"Vitamin A bisa didapatkan pada bulan Februari dan Agustus di rumah sakit, puskesmas, polides, praktik dokter, dan posyandu, gratis," demikian pernyataan Kemenkes.