Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Doyan sarapan mi? Bila berada di Kota Manado, Sulawesi Utara, cobalah sarapan mi cakalang sebelum keliling ke berbagai tempat wisata. Tak hanya bubur Manado yang kerap dijadikan sebagai menu di pagi hari bagi orang Manado. Mereka juga doyan smokol alias sarapan mi cakalang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahan utamanya mi kuning basah dan suwiran cakalang fufu atau ikan tongkol asap. Cakalang fufu memang mudah ditemukan di pasar-pasar di Kota Manado. Di perairan Sulawesi, jenis ikan tongkol ini menjadi salah satu hasil tangkapan utama para nelayan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cakalang fufu yang dijual di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Sario, Manado, Sulawesi Utara. Tempo/ Andi Prasetyo
Selain cakalang fufu yang membuat tambah gurih olahan ini, ada juga bumbu untuk kuahnya yang terdiri dari bawang putih, bawang daun, merica, kecap asin, plus air kaldu. Bumbu ditumis terlebih dulu baru diberi merica dan kecap asin plus kaldu. Kemudian diguyurkan ke mi kuning, lantas ditaburi dengan cakalang fufu yang telah digoreng. Jangan lupa bawang goreng sehingga aromanya semakin menggoda.
Saat disantap, mi cakalang biasanya, dipadu dengan dua jenis sambal, yakni sambal hijau dan sambal merah. Kedua sambal ini membuat rasa mi cakalang semakin maknyus.
Tak sulit menemukan sajian khas ini. Seperti di pusat makanan lokal di Kawasan kuliner Tinutuan Wakeke. Sudah lama sepanjang Jalan Wakeke ini dipenuhi oleh rumah makan dengan olahan hidangan lokal. Hampir setiap rumah makan, menjual tinutuan atau bubur Manado dan mi cakalang.
Baca Juga:
Selain itu, mi cakalang kuah juga bisa ditemukan di pusat kedai kopi di Jalan Roda. Bila berjalan ke berbagai pojok Kota Manado pun, tidak sulit menemukan semangkok mi cakalang kuah nan hangat ini. Apalagi di pagi hari. Harga per mangkoknya pada kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu.
Bila dinikmati di musim hujan, mi kuah beraroma gurih dan pedas ini benar-benar bisa membuat perut tak hanya kenyang tapi juga badan terasa hangat. Hingga memulai perjalanan seputar Kota Manado, atau melaju ke Tomohon, Tondano atau Bitung pun dilakoni dengan semangat tinggi.