Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah merupakan suatu kegiatan seseorang bertindak sebagai relawan yang memberikan darahnya kepada mereka yang membutuhkan dengan syarat yang telah ditentukan oleh petugas donor darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam proses yang dilakukan pendonor darah ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan prosedur pendonoran darah seperti asupan gizi dan cairan tubuh pendonor harus cukup dengan makanan dan minuman kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, produk susu, kacang dan biji-bijian, dan bayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendonor juga disarankan untuk menghindari mengonsumsi alkohol menjelang hari-H donor darah dan makanan berlemak, seperti fast food atau es krim, yang bisa mengecoh hasil tes darah.
Sebelum melakukan prosedur ini, pendonor disarankan juga untuk mengatur jam tidur yang cukup serta rajin meminum air putih.
Terakhir yaitu memakai pakaian yang lengannya mudah digulung hingga di atas siku, atau pakai kaos oblong pada saat mendonor darah demi kemudahan dan kelancaran proses pendonoran darah.
Setelah selesai melakukan pendonoran darah, selanjutnya ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah mendonor seperti membatasi aktivitas fisik selama setidaknya 5 jam setelah donor dan tidak berdiri lama di bawah sinar matahari langsung dan tidak minum minuman panas.
Pendonor yang juga seorang perokok dan peminum alkohol disarankan untuk tidak merokok selama dua jam setelah donor darah dan tidak minum alkohol sampai 24 jam setelah donor.
Selanjutnya setelah mendonorkan darah, pendonor disarankan untuk makan makanan yang mengandung zat besi tinggi, vitamin C, asam folat, riboflavin dan vitamin B6.
Selain makan, meminum banyak cairan seperti 4 gelas air putih setelah donor untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang juga sangat disarankan. Setelah melakukan donor darah, plester baru boleh dilepaskan setidaknya 4-5 jam setelah selesai donor darah.
TEGUH ARIF ROMADHON