Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hamburger Dan Kanker

Hamburger, menurut penelitian di Washington University, bisa menyebabkan kanker. Cara memasak di atas wajan dari logam, akan menghasilkan mutagen. Zat yang mengubah sel menjadi tumbuh ganas. (ksh)

8 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMBURGER untuk pertama kali dijual tahun 1903 dalam World's Fair di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Laku pesat waktu itu. Begitu cepatnya daging sapi dicincang dan setangkap roti tersebut jadi makanan pokok di sana. Lewat perusahaan McDonald, makanan yang gampang dibuat itu, kemudian berhasil mempengaruhi menu penduduk di benua lain. Di Jakarta, makanan ini mulai dikenal pada awal tahun 1970. Meskipun tak ada agen McDonald, beberapa pengusaha restoran berusaha menarik minat orang-orang di sini dengan merek keren seperti American Hamburger dan Italian Hamburger. Di samping itu ada juga Cik's Burger yang dijual di gedung Cik's di Jalan Cikini. Harganya bervariasi antara Rp 200 sampai Rp 400, tergantung besar kecilnya. Akhir Mei yang baru lalu tersiar kabar buruk. Datangnya dari negara asal hamburger. Sekelompok ahli penelitian di Washington University melaporkan hamburger bisa mengakibatkan kanker. Kata mereka, hamburger yang dimasak di wajan ceper dari logam sebagaimana dibuat di restoran-restoran -- akan menghasilkan mutagen. Zat ini bisa mengubah sel menjadi tumbuh ganas. Dalam laboratorium percobaan at tersebut mengakibatkan kanker pada binatang percobaan. 2000 Macam Kabar tersebut meluas ketika media massa, terutama televisi menyiarkannya. Meskipun para ahli yang melaporkan penemuan itu memberikan keterangan dengan berhati-hati, tapi toh mereka menyebutkan tentang "risiko kanker yang besarnya belum diketahui" melalui hamburger. Penelitian tadi masih mereka lanjutkan untuk mengatasi ancaman penyakit dari hamburger. Untuk tindakan pencegahan pertama mereka menganjurkan supaya hamburger dimasak di atas panggangan atau tung ku. Dengan begini mutagen bisa dikurangi seminimal mungkin. Di Amerika yang kaya dengan penelitian-penelitian, hamburger sebenarnya masuk paling akhir dari daftar panjang tentang segala macam yang dianggap bisa menyebabkan kanker. Termasuk juga baju piyama. Tapi tentang piyama ini peringatan yang dikeluarkan kurang dapat perhatian. Sementara kalangan dagang menganggap risiko kanker dari bahan pakaian itu sebagai hal yang dibesar-besarkan saja. Pemerintah Amerika nampaknya sangat berhati-hati terhadap berbagai hasil penelitian tersebut, meskipun pihak industri menganggap lembaga-lembaga pemerintah terlalu berbaik-baik terhadap kansumen. Kegelisahan mereka bisa diduga. Bayangkanlah Occupational Safety and Health Administration setelah melaksanakan penelitian mengusulkan pemerintah supaya mengatur bahan-bahan kimia yang katanya bisa mengakibatkan kanker di tempat kerja. Jumlahnya tak tanggung-tanggung 2000 macam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus