Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Operasi caesar yang juga dikenal sebagai C-section merupakan prosedur alternatif persalinan yang melibatkan operasi pengangkatan bayi. Selama proses persalinan berlangsung, dokter membuat sayatan di perut dan rahim ibu untuk mengambil bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kadang, operasi caesar diperlukan berdasarkan kesehatan ibu atau bayinya, tetapi dalam kasus lain, kondisi tersebut tidak diperlukan. Semakin lama, operasi caesar marak dilakukan dan menjadi sebuah alternatif persalinan utama yang dipilih para ibu. Namun, bagaimanakah sejarah awal operasi ini eksis sampai sekarang?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Melahirkan secara Normal dan Kelahiran Caesar, Apa Itu Ontraksi Palsu?
Hikayat Operasi Caesar
Operasi caesar dikreditkan dengan nama Julius Caesar yang agung. Sementara itu, garis waktu operasi caesar muncul masih bisa diperdebatkan karena belum ada keputusan tetap. Mengutip washington.edu, University of Washington (UW) melaporkan bahwa beberapa orang percaya Caesar adalah yang pertama dilahirkan melalui operasi caesar pada 1506. Seorang diktator Romawi ini lahir dengan cara dipotong dari rahim ibunya karena sang ibu meninggal dunia. Namun, kisah ini ditanggapi dengan skeptis karena ibunya dilaporkan masih hidup ketika ia menginvasi Inggris (54-55 Sebelum Masehi).
Sebenarnya, caesar berasal dari kata Latin caedare yang berarti memotong. Sebab, sebagian lain dari orang Romawi percaya bahwa nama itu berasal dari keputusan Romawi yang mengharuskan prosedur caesar digunakan untuk menyelamatkan bayi lantaran sang ibu meninggal atau sekarat.
Cerita rakyat Yunani menjelaskan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar terikat dengan mistik dan dikatakan memiliki kekuatan luar biasa. Misalnya, Dewa Yunani, Adonis dan Bacchus sama-sama lahir melalui operasi caesar, begitu pula pahlawan abad pertengahan, Tristan.
Berbeda dengan literatur Romawi, laporan tertulis pada 1500 menjelaskan bahwa seorang ibu yang masih hidup melakukan caesar. Saat itu, seorang asal Swiss, Jacob Nufer meminta izin dari pihak berwenang untuk mengoperasi istrinya setelah beberapa hari menunggu persalinan tanpa hasil. Francois Rousset menulis, Nufer membuat satu luka dalam dan mengeluarkan anak itu pada percobaan pertama, kemudian menjahit istrinya dengan cara yang sama seperti yang ia gunakan pada hewannya.
Perkembangan Operasi Caesar
Apakah bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki kekuatan magis atau tidak, prosedur ini telah berkembang cukup untuk memberikan sang ibu kekuatan dari dalam (mental). Cerita Caesar dilahirkan dari sang ibu yang sudah meninggal, lambat laun tidak relevan dengan perkembangan zaman.
Semakin berkembangnya zaman, ibu jarang meninggal sebelum, ketika, atau setelah operasi caesar berkat kemajuan dalam perawatan. Munculnya anestesi membuat prosesnya tidak terlalu menyakitkan. Antibiotik berkualitas juga menurunkan risiko infeksi yang mengancam jiwa ibu dan anak, seperti dilansir healthline.
Mengutip cdc.gov, diperkirakan sebanyak 32,2 persen dari semua bayi dilahirkan melalui operasi caesar. Statistik ini mungkin tampak kecil karena mewakili sepertiga dari semua kelahiran. Namun, ini adalah lompatan dari dua dekade lalu, ketika hanya 21 persen bayi yang lahir melalui operasi caesar.
Para peneliti terus menyelidiki mengapa operasi caesar semakin populer. Beberapa mengaitkan peningkatan tersebut dengan peningkatan masalah kesehatan dan peningkatan jumlah ibu yang ingin mengontrol tanggal kelahiran mereka. Ibu-ibu lain juga mungkin takut persalinan secara tradisional (normal) dan memilih melakukan operasi caesar.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Ibu Muda Meninggal Setelah Lahirkan Bayi ke-10 secara Caesar, Pahami Risiko Operasi Caesar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.