Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka tengah menyelimuti artis dan penyanyi, Mikha Tambayong. Sang ibu, Deva Malaihollo meninggal dunia pada Ahad, 3 Maret 2019. Mikha yang diketahui akan tampil bersama Harvey Malaiholo di BNI Java Jazz Festival 2019 pun harus pergi dan membatalkan pertunjukannya.
Baca: Mengenal Autoimun, Penyebab Meninggalnya Ibunda Mikha Tambayong
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesedihan pasti dirasakan Mikha Tambayong yang dikenal dekat dengan sang ibu. Pada kondisi seperti ini, ada sejumlah hal yang dapat lakukan agar tak berlarut-larut dalam kesedihan. Dilansir dari psychologytoday dan webmd, berikut adalah 4 cara mudahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Batasi waktu untuk berduka
Tidak ada waktu yang spesifik untuk menyatakan kedukaan. Masa berkabung pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Sebab mereka mengatasinya dengan cara yang berbeda. Tapi terlepas perbedaan itu, perlu sikap yang tegas untuk menyata masa berduka telah selesai. Dengan batas yang tegas maka perjalanan hidup selanjutnya, lebih mudah ditempuh.
2. Jangan biarkan pendapat dan pengalaman orang mempengaruhi Anda
Banyak orang akan bilang mereka tahu perasaan Anda. Mereka pasti akan memberikan saran dan informasi yang terkadang tidak tepat. Terkadang niat baik mereka justru jadi bumerang bagi Anda. Jadi kalau memang tidak siap bertemu banyak orang, terimalah kedukaan Anda sendiri. Ambil waktu sebanyak mungkin.
3. Buatlah sistem pendukung
Bergabunglah dengan kerabat atau sejawat yang benar-benar mengerti Anda. Teman sejati akan selalu ada ketika Anda membutuhkan. Mereka akan mendengar, mendorong dan menguatkan Anda. kelompok pendukung sangat berguna mendampingi Anda melalui masa belasungkawa.
Baca: Momen Kebersamaan Mikha Tambayong dan Ibunya
4. Sembuhkan diri sendiri
Ini mungkin hal yang tersulit. Seorang anak yang baik pasti berjanji tak akan terus bersedih untuk menghargai kehidupan ibunya. Tegaskan penyembuhan diri Anda sendiri. Ingatlah karakter, perilaku dan apa yang sudah almarhum ibu Anda lakukan sebagai penguat hidup selanjutnya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PSYCHOLOGYTODAY | WEBMD