Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

India: Dari Paksaan Ke Sukarela

Penekanan pertambahan penduduk di India yang berhasil dalam pemerintahan Indira Gandhi disebabkan adanya keadaan darurat dalam kampanye sterilisasi yang akhirnya dapat menimbulkan paksaan & kekejaman.(ksh)

23 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKANKAH India menyesali jatuhnya Indira Gandhi? Sebab ternyata bahwa protes terhadap kampanye sterilisasi yang ditunggangi oposisi untuk menyingkirkannya April tahun lalu, kini membawa kemunduran dahsyat dalam pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di negara berpenduduk 650 juta itu, sejak turunnya puteri Nehru nyata sekali kemerosotannya. Terutama dalam usaha pembatasan kelahiran memakai sterilisasi. Sampai bulan April 1978 hanya 800.000 sterilisasi yang dilaksanakan. Atau 10% dari yang pernah dicapai setahun sebelumnya -- zaman Indira. Dan kira-kira hanya sepertiga dari hasil sepanjang tahun 1975-76 pada saat mana bujuk rayu untuk pemandulan mulai berubah menjadi cambuk paksaan. Sudah angka sterilisasi menurun tajam, daerah yang dicapai pun bukan daerah utara yang padat. 80% dari pemandulan yang bisa dilaksanakan pemerintah Desai sekarang hanya daerah selatan dan Gujarat. Padahal berperisaikan undang-undang darurat, Indira bisa menerobos dan menekan pertumbuhan di daerah utara itu. Dibandingkan dengan sterilisasi, kemunduran dalam metode pembatasan kehamilan yang lain, seperei spiral, memang tak terlalu drastis. Tapi target yang dicapai sekarang jauh dari cukup. Dari 560.000 di zaman Indira, sekarang menjadi 200.000 saja. Ini berarti lebih separo dari peserta KB telah mencampakkan alat anti-hamil dan siap untuk dibuahi. Membuat pintu pertambahan penduduk terbuka. Ransum Dipotong Ahli-ahli kependudukan mulai cemas melihat keadaan India sekarang. Jauh dari anak benua itu, di Ontario, Kanada, Agustus lalu, Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana India, dr Naraya Bhatnagar menyatakan: "Satu-satunya jalan keluar dari krisis penduduk di India adalah kewajiban pemandulan bagi penduduknya." Di depan perkumpulan pelayanan keluarga berencana di sana ia menyebutkan bahwa penduduk India sekarang saban tahun bertambah 20 juta jiwa. Angka kelahiran per kapita melonjak menjadi 52 bayi dari 34 per 1000 orang pada zaman pemerintahan Indira Gandhi. Penekanan pertambahan penduduk yang berhasil dicapai Indira Gandhi tempo hari memang tak terlepas dari keadaan darurat yang diberlakukan ketika itu. Dalam kampanye sterilisasi, sebenarnya bukan rakyat jelata saja yang jadi korban. Para petugas KB juga menderm nasib serupa. Mereka memang mendapa perangsang untuk target yang telah dicapai, tapi mereka akan mendapat hukuman setimpal kalau target yang telah ditentukan ternyata gagal. Gaji mereka bisa dihentikan. Kenaikan pangkat ditunda. Dipindahkan ke pekerjaan yang kurang enak atau samasekali dipecat. Kartu ransum mereka bisa juga dipotong. "Benda" Dipotong Kekejaman memang berkecamuk ketika itu. Di Uttar Pradesh misalnya petugas menangkapi orang-orang tua tak berdosa, termasuk anak-anak, untuk disterilkan. Di Delhi dan Bombay orang yang lagi enak-enak di jalanan maupun yang sedang meringkuk dalam penjara diringkus. Mereka dimasukkan ke kampkamp sterilisasi yang didirikan di bawah tenda-tenda warna-warni. Di pinggir-pinggir jalan atau dalam pasar. Untuk memburu target! Di Kota Muzaffarnagar para ulama Muslimin mengatakan bahwa para pekerja pedesaan digiring masuk truk dan dipaksa mandul. Rakyat jadi menggig!l ketakutan. Masyarakat Islam di sana punya fikiran bahwa kejadian-kejadian itu merupakan rencana jahat orang-orang Hindu untuk menyingkirkan mereka. Terhadap operasi vasektomi misalnya masyarakat sendiri mengira bahwa "benda" mereka akan dipotong. Karena dikejar-kejar target, pemeriksaan kesehatan menjadi kurang saksama. Terkadang terjadi infeksi. Atau operasi pemandulan menjadi gagal. Di salah satu desa Punjabi, seorang isteri yang sudah dikebiri ternyata juga masih hamil. Malang wanita ini. Dia kemudian dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena dikira berzinah. Ia salah satu contoh pahit dari pelaksanaan operasi pemandulan yang ceroboh ketika itu. Seisi Dunia Indira Gandhi memang bisa dituduh bengis, karena momok yang muncul dari balik kampanye sterilisasinya. Tapi bagaimanapun hasilnya memang cukup penting untuk merem pertumbuhan penduduk. Mungkin juga bukan sterilisasi yang salah. Sebab buat India, terutama penduduk pedesaannya yang terbelakang, pemandulan dianggap satu-satunya jalan. Mungkin. Ini pernah diucapkan oleh Karan Singh, bekas menteri kesehatan zaman Indira. "Haruslah diakui bahwa aparat konstitusi tambahan yang jadi pusat kekuasaan pada waktu itu bertanggungjawab terhadap keadaan menyedihkan karena di berbagai tempat program keluarga berencana menjadi paksaan dan membangkitkan kemarahan masyarakat," katanya dalam sebuah wawancara dengan People, sebuah berkala KB yang terbit di Inggeris. Sementara itu Raj Narain, menteri kesehatan sekarang mengolok-olok hahwa pada zaman Indira tak ada program kesejahteraan keluarga. "Yang ada hanya keluarga berencana yang dipaksakan. Pada akhir pemerintahannya Indira Gandhi telah menentukan target 5 juta sterilisasi paksa," katanya. Ia menyebutkan, janganlah tingkat pertumbuhan dihitung hanya dengan metode sterilisasi. "Pemerintah telah mengajukan berbagai fikiran dan metode keluarga berencana sukarela. Bhamachaia (ajaran Hindu tentang pengekangan nafsu sex) merupakan salah satu alternatif. Dia merupakan salah satu jalan terbaik. Dengan Bhramacharia kita akan mencapai tingkat kesehatan yang bagus, kebudayaan yang baik dan fikiran yang cemerlang. Sebab anda tidak hanya akan memikirkan diri sendiri, anda akan memikirkan seisi dunia," urainya. Tapi entah bagaimana parahnya pertengkaran dengan pemerintah yang berkuasa di India sekarang, tiba-tiba ia meletakkan jabatan Juni lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus