Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Indonesia Nila Farid Moeloek mengungkapkan, Indonesia dan negara lainnya tengah menghadapi tantangan untuk menyediakan pasokan makanan sehat yang cukup kepada populasi dunia. Jumlah populasi manusia diprediksikan terus meningkat hingga 2050 mendatang. “Setidaknya sembilan miliar jiwa pada tahun 2050 secara berkelanjutan,” kata Nila dalam acara Asia Pacific Food Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin, 30 Oktober 2017.
Menurut Nila, ketahanan pangan dapat terwujud dengan kolaborasi tiga sektor, yakni kesehatan, pertanian, dan lingkungan hidup. Ketiga sektor ini, menurut Nila, saling berhubungan. Data Organisasi Makanan dan Pertanian Dunia (FAO) menunjukkan, 723 juta orang di dunia menderita kelaparan kronis. Dari angka itu, 490 juta orang hidup di kawasan Asia Pasifik. Baca: Makan Sehat Harus Dibiasakan Sejak Kecil atau Penyakit Mengintai
Menanggapi hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Monde Nissin, Henry Soesanto, mengatakan diperlukan cara baru dalam memproduksi kebutuhan pangan, khususnya bagi penduduk Indonesia. Salah satu produk yang ditawarkannya adalah daging dari hasil fermentasi bernama Quorn. Hingga saat ini, Quorn dikemas berbentuk daging cincang, chicken nugget, dan burger. “Penduduk akan tambah, tapi tanah tidak tambah,” ujar Henry.
Henry menjelaskan, Quorn diproduksi di dalam menara fermentasi dengan ketinggian 50 meter dengan teknologi. Karenanya, Henry beranggapan, produksi Quorn tak perlu memakan bidang tanah yang luas untuk menghasilkan produk daging kaya protein itu. Hal ini lebih irit ketimbang harus memelihara sapi atau ayam yang kemudian diolah menjadi daging segar siap santap. “Jadi sangat irit tanah dan air dibandingkan dengan produk daging sekarang ini,” jelas Henry.
Berdasarkan penelitian berjudul ‘Mycoprotein and Health’, Quorn mengandung mycoprotein yang kaya protein dan serat, serta makanan rendah lemak. Mycoprotein berasal dari fermentasi jamur jenis fusarium venenatum. Selain itu, mycoprotein mengandung 11,5 gram protein, 1,7 gram karbohidrat, 0,6 gram serat, dan 86 kilo kalori (kkal). Baca: Keahlian Apa yang Wajib Diketahui Saat di Dapur? Ini Kata Chef
Penelitian yang dirilis British Nutrition Foundation pada 2008 itu juga menyimpulkan, mycoprotein berpotensi menurunkan kadar kolesterol, menambah rasa kenyang, dan membantu mengontrol tingkat gula darah. Pengontrolan terhadap tingkat gula darah bermanfaat untuk mengendalikan kegemukan atau obesitas dan diabetes tipe 2 (kekurangan insulin).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, angka penyakit tidak menular (PTM) meningkat dari tahun ke tahun. PTM itu terdiri dari hipertensi (25,8 persen), obesitas (15,4persen), stroke (12,1 persen), diabetes melitus (2,3 persen), jantung koroner (1,5 persen), dan gagal ginjal kronis (0,2 persen).
Wakil Presiden Pemasaran Asia dari Korporasi Monde Nissin, Monique Suryokusumo, menjelaskan bahwa Quorn menjadi alternatif protein yang diklaim lebih sehat. Karenanya, Quorn dianggap dapat menyajikan makanan sehat untuk menjawab masalah kesehatan penduduk Indonesia, salah satunya PTM. “Ini bukan solusi satu-satunya, tapi salah satu yang bisa membantu,” ujar Monique.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini