Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksin Flu Cegah Bayi Prematur
Pemberian vaksin flu kepada ibu yang sedang mengandung tak cuma melindungi si ibu dari penyakit yang sering ditandai dengan batuk dan pilek itu. Penelitian paling mutakhir, pemberian vaksin tersebut juga potensial mendongkrak pertumbuhan janin sehingga tak lahir dengan berat badan kurang atau lahir prematur.
Bayi lahir kecil—di Indonesia ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kilogram—patut dihindari karena ia berisiko mengalami sejumlah masalah di kemudian hari. Misalnya, pertumbuhannya terlambat dan gampang terkena gangguan pernapasan.
Seperti dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal terbaru, yang terbit pada Selasa pekan lalu, penelitian ini melibatkan 340 ibu hamil di Bangladesh. Semua responden memasuki usia kehamilan trimester tiga. Mereka dibagi dalam dua kelompok, separuh mendapat vaksin flu dan sisanya diberi vaksin berbeda yang tidak melindungi mereka dari serangan flu.
Hasilnya, saat musim flu tiba, peneliti menemukan bahwa kelompok ibu hamil yang mendapat vaksin flu lebih sedikit memiliki janin berukuran kecil dibanding kelompok yang tidak mendapat vaksin flu. Perbandingannya 26 persen dan 45 persen. Tingkat kelahiran prematur juga lebih rendah di kelompok yang mendapat vaksin flu dibanding kelompok kontrol.
"Kami menemukan fakta bahwa imunisasi influenza selama kehamilan memiliki efek besar untuk meningkatkan berat rata-rata janin dan mengurangi risiko bayi lahir kecil," kata dokter Mark Steinhoff dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, Ohio, salah satu peneliti, seperti dilansir medicalnewstoday.com, Rabu pekan lalu.
Sauna Perburuk Kualitas Sperma
Berendam air panas dan sauna memang bisa menyegarkan tubuh. Tapi kebiasaan yang bisa meningkatkan suhu testis ini tak perlu dilakukan sering-sering. Sebab, keseringan berendam air panas dan sauna berpotensi memperburuk kualitas sperma.
"Pembentukan sperma di testis terjadi pada suhu 2-4 derajat Celsius lebih rendah daripada suhu tubuh. Itu sebabnya, berbagai kegiatan yang dapat menaikkan suhu testis, termasuk suka berendam air panas dan sauna, dapat mengganggu pembentukan sperma," kata Profesor Akmal Taher, dokter spesialis urorologi FKUI-RSCM, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia mengungkap hal itu untuk mengupas masalah infertilitas alias kemandulan kaum pria, yang menyumbang 30-40 pada ketidaksuburan pasangan suami-istri.
Di luar itu, masih ada sejumlah kebiasaan yang terkesan remeh tapi bisa berimplikasi serius bagi kualitas sperma pria karena mendongkrak suhu testis. Misalnya sering memakai celana dalam yang ketat atau memangku laptop saat bekerja.
Tentang bahaya laptop yang diletakkan di pangkuan, penelitiannya pernah dilakukan oleh tim dari State University of New York, beberapa waktu lalu. Pria yang bekerja dan memangku laptop satu jam bisa menaikkan suhu skrotum (pembungkus testis) sekitar 2,7 derajat Celsius. Padahal penelitian sebelumnya menyatakan kenaikan satu derajat Celsius suhu skrotum akan mempengaruhi kesehatan sperma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo