Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) bersama Satkar Ulama DPP Jakarta Selatan, dan didukung Satkar Ulama Indonesia (SUI) menggelar 'Charity Run SUI 2025' yang diikuti 2 ribu peserta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 16 Februari 2025. Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia (SUI), Idris Laena mengatakan dukungannya kepada YKAI sebagai komitmen organisasi itu dalam mengobati dan merawat anak-anak penderita kanker. "Charity Run bukan hanya tentang berlari, tetapi berbagi harapan dan dukungan bagi anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker," katanya dalam keterangan pers pada 18 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Guru Besar FKKMK UGM sebut Peran Penting AI dalam Inovasi Radiologi untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ribuan peserta itu mengikuti dua kategori yaitu 5 kilometer dan 3 kilometer untuk peserta anak-anak. Dari kegiatan tersebut terkumpulkan dana sebanyak Rp 78 juta yang akan disalurkan ke YKAI untuk mendukung pengobatan dan perawatan anak-anak penderita kanker.
Rencananya kegiatan Charity Run ini akan dilaksanakan setiap tahun. Menurutnya, kegiatan tersebut baik untuk membuka wawasan masyarakat tentang penyakit kanker dan metode pengobatan kanker yang benar. "Harapan itu selalu ada. Karena itu, jangan putus asa ketika divonis kanker. Lakukan pengobatan sesuai prosedur dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan untuk diberi kesembuhan," kata Idris.
Ketua Penyelenggara Charity Run SUI Jaksel 2025, yang juga Ketua Satkar Ulama DPD Jakarta Selatan, Arief Taufik Wijaya menjelaskan, keterlibatan SUI dalam kegiatan ini karena penanganan kanker pada anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak, tak hanya bidang kesehatan. SUI merupakan organisasi kemasyarakat yang berdiri sejak tahun 70-an hingga kini. "Karena SUI juga berkecimpung dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, kami dukung YKAI menggelar acara ini, sebagai bagian dari peringatan Hari Kanker Sedunia," tuturnya.
Penyakit kanker tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada anak-anak. Kanker pada anak adalah penyakit yang dapat diobati serta dapat diupayakan mencapai kesembuhan walaupun tidak jarang harus berakibat pada dikorbankan sebagian dari organ tubuh pada anak yang mengalami kanker.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkam prevalensi kanker pada anak usia 0-14 tahun adalah sekitar 16.291 kasus tiap tahunnya. Lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik
Pengobatan kanker pada anak bukanlah suatu upaya untuk memperpanjang umur semata, tetapi bagaimana mencapai kesembuhan dari kanker. Dari banyak literatur disebutkan, kemungkinan sembuh dari kanker pada anak sangat bergantung pada jenis kanker, tingkat pertumbuhan kanker pada saat pertama kali ditemukan, dan waktu mulai pengobatan.
Berbeda dengan anak-anak lain yang aktif bermain dan belajar, pada anak penderita kanker, aktivitas belajar dan bermain akan berkurang karena proses terapi yang dijalani. Tentu saja terapi ini diharapkan bisa pencegah penyebaran pertumbuhan kanker ke organ tubuh lain.