Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Magnesium adalah mineral yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi fisiologis dalam tubuh. Pria dewasa membutuhkan 400-420 miligram magnesium setiap harinya, sementara wanita 310-320 miligram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika kadar magnesium rendah, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipomagnesemia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dilansir dari Times of India, berikut beberapa hal yang dapat terjadi pada tubuh ketika kekurangan magnesium:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sering mengalami kram otot dan kejang
Salah satu fungsi utama magnesium adalah perannya dalam kontraksi dan relaksasi otot. Kadar magnesium yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kram otot, kejang, dan kelemahan umum. Gejala-gejala ini utamanya terlihat pada otot rangka dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kaki dan perut.
2. Detak jantung tidak teratur
Magnesium sangat penting untuk menjaga irama jantung dan tekanan darah yang sehat. Kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia) dan meningkatkan risiko masalah kardiovaskular. Magnesium membantu mengatur impuls yang mengontrol kontraksi jantung dan kekurangan magnesium dapat mengganggu proses ini.
Selain itu, magnesium terlibat dalam relaksasi pembuluh darah, dan kadar magnesium yang tidak mencukupi dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi). Penelitian menunjukkan adanya korelasi antara asupan magnesium yang rendah dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Kerap mengalami kecemasan, depresi, kejang
Sistem saraf bergantung pada magnesium untuk berfungsi dengan baik. Kadar magnesium yang rendah dapat bermanifestasi dalam berbagai gejala neurologis. Ini mungkin termasuk kecemasan, depresi, dan bahkan kejang.
Magnesium berperan dalam mengatur neurotransmiter dan mendukung stabilitas sistem saraf secara keseluruhan. Akibatnya, kekurangan dapat berdampak pada suasana hati dan berkontribusi terhadap gangguan kesehatan mental.
4. Risiko osteoporosis meningkat
Magnesium sangat erat kaitannya dengan kesehatan tulang. Kadar magnesium yang rendah dapat mengganggu kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Magnesium membantu penyerapan dan metabolisme kalsium.
Karena itu, bila kadarnya tidak mencukupi, kalsium dapat tidak digunakan secara efektif dalam pembentukan tulang. Ketidakseimbangan ini dapat melemahkan tulang dan membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang.
5. Mudah lelah
Magnesium terlibat dalam metabolisme energi, yakni memainkan peran penting dalam produksi adenosin trifosfat (ATP). Ketika kadar magnesium rendah, efisiensi produksi ATP dapat menurun, menyebabkan kelelahan dan kelemahan. Orang dengan kekurangan magnesium sering kali melaporkan merasa lelah dan lesu, bahkan setelah istirahat yang cukup.
6. Sulit tidur dengan nyenyak
Magnesium terlibat dalam pengaturan berbagai hormon, termasuk hormon yang mengendalikan stres dan tidur. Kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon stres, sehingga meningkatkan perasaan cemas dan tegang. Selain itu, kekurangan magnesium dapat mempengaruhi produksi melatonin, hormon penting untuk mengatur tidur, sehingga berpotensi menyebabkan insomnia atau gangguan pola tidur.
7. Komplikasi selama kehamilan
Magnesium sangat penting untuk perkembangan janin selama kehamilan. Kadar magnesium yang rendah pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk preeklampsia, kelahiran prematur, dan masalah tumbuh kembang pada bayi baru lahir. Asupan magnesium yang cukup sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan janin yang sedang berkembang.
8. Resistensi insulin dan diabetes
Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah. Ketika tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2.
Magnesium sangat penting untuk fungsi insulin. Kadar magnesium yang rendah telah dikaitkan dengan resistensi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa menjaga kadar magnesium yang optimal mungkin berperan dalam mencegah atau mengelola resistensi insulin dan diabetes.
Pilihan Editor: Atasi Kekurangan Magnesium dengan Banyak Makan Sayuran Hijau