Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah nostalgia berasal dari bahasa Yunani Kuno melalui Latin Baru. Nostalgia adalah gabungan dari nostos yang berarti rumah dan algos berarti sakit. Pada hakikatnya, nostalgia mengacu pada rasa sakit lantaran jauh dari rumah. Nostalgia pertama kali digunakan pada abad ke-17 di Swiss. Saat itu, dokter Johannes Hofer mengidentifikasi nostalgia sebagai kondisi khusus untuk tentara bayaran Swiss.
Dilansir dari Medical News Today, Hofer mengidentifikasi nostalgia sebagai penyakit pikiran. Nostalgia bekerja dengan bersimpati dari imajinasi yang tertekan. Simpati ini hadir dari roh-roh yang hidup sepenuhnya dengan momentum sendiri di sepanjang rute tidak biasa.
Setelah itu, simpati hadir melalui jalur saluran otak yang tidak tersentuh ke tubuh dan mengunjungi kembali tabung oval otak tengah. Kemudian, simpati dari imajinasi membangkitkan terutama ide yang tidak biasa dan selalu ada tentang “rumah” dalam pikiran. Barulah, proses tersebut menghasilkan nostalgia.
Di sisi lain, menurut dokter J. J. Scheuchzer, nostalgia terjadi karena perbedaan tajam dalam tekanan atmosfer yang menyebabkan tekanan tubuh berlebihan. Lalu, tekanan tersebut mendorong darah dari jantung ke otak sehingga menghasilkan penderitaan sentimen yang diamati.
Saat merasa nostalgia, ada banyak hal yang terjadi dalam memori dan sistem penghargaan otak. Aktivitas terkait nostalgia terutama terjadi di hippocampus, ventrikel striatum, dan area tegmental ventral.
Terlepas dari fokus yang melekat pada peristiwa masa lalu, sebenarnya nostalgia menyediakan bahan bakar untuk masa depan. Nostalgia memicu kesehatan mental meliputi emosi, perilaku, dan tujuan yang dapat berdampak positif pada aspek kehidupan selanjutnya.
Berikut adalah manfaat kesehatan mental yang dihasilkan dari nostalgia:
1. Emosi
Nostalgia dapat menghasilkan perkumpulan keadaan emosi positif, termasuk peningkatan optimisme dan inspirasi, peningkatan harga diri, dan perasaan jiwa muda. Nostalgia juga dapat memberikan jalan keluar restoratif dalam situasi yang tidak pasti atau penuh tekanan.
2. Perilaku
Nostalgia dapat menjadi motivator yang efektif, baik menginspirasi maupun mendorong untuk bertindak berdasarkan motivasi. Dikutip dari WebMd, sebuah studi menemukan bahwa optimisme yang diinduksi nostalgia tentang kesehatan fisik menghasilkan peningkatan aktivitas fisik.
3. Melawan Kesepian
Nostalgia dapat mendorong kognisi sosial ke arah lebih baik. Nostalgia membantu mengingatkan koneksi dengan orang lain dan mencegah kesepian. Nostalgia dapat memecahkan masalah interpersonal, berhubungan kembali dengan teman lama, dan memprioritaskan hubungan penting dalam hidup. Secara keseluruhan, nostalgia berfungsi memperkuat perasaan keterhubungan sosial.
4. Kreativitas
Studi telah menemukan bahwa nostalgia menumbuhkan kreativitas. Peserta dalam satu studi menghasilkan prosa yang lebih kreatif dalam menulis ketika mengalami nostalgia. Keterbukaan untuk mengalami pengaruh nostalgia ditentukan pada tingkat kreativitas.
5. Mengurangi Depresi
Dilansir dari Spring.org.uk, mengingat kenangan positif membantu membangun ketahanan terhadap depresi. Bernostalgia tentang momen bahagia menjadi salah satu cara membangun ketahanan dari depresi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini