Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fashion and Food Festival atau JF3 digelar lagi setelah vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Festival tahunan ini berlangsung pada 1-11 September 2022 di Summarecon Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tahun ini, JF3 mengusung tema Cultural Diversity atau keragaman budaya Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan festival dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan istri, Nur Asia Uno. Dalam pidato pembukaannya, Sandiaga mengapresiasi JF3 yang jadi salah satu festival paling diminati dan masuk dalam jajaran Kharisma Event Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“JF3 masuk masuk jajaran Kharisma Event Nusantara. Ini adalah 100 event terbaik Nusantara, Calender of Event yang diterbitkan oleh pemerintah,” ujar Sandiaga.
Dia berharap acara ini akan membantu ekonomi kreatif Indonesia lebih bergeliat. Saat ini kontribusi ekonomi kreatif Indonesia sudah masuk ke tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop.
“Dari 1.300 triliun yang dihasilkan industri kreatif, 75 persen hasil dari tiga subsektor yakni kuliner, fashion, dan kriya,” ujar dia.
Adrianto Pitoyo Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, mengatakan bahwa acara ini melibatkan 50 UMKM, 38 desainer, 3 sekolah mode, 70 UMKM kuliner dengan lebih dari 500 jenis makanan. JF3 juga melakukan pembinaan generasi muda kreatif melalui Pintu Kolaborator bekerja sama dengan Lakon Indonesia.
“Program ini bertujuan agar generasi kreatif muda mampu mengelola brand dan bisnisnya secara profesional,” kata dia.
JF3 tahun ini mengusung tema Cultural Diversity yang mengangkat keragaman budaya Indonesia. Menurut Sugianto Nagaria, Chairman JF3, tema tersebut menggambarkan kondisi Indonesia yang sangat kaya. “Banyak sekali angle yang bisa diangkat dari topik ini. Ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang perlu dikenal dan digali,” kata dia dalam konferensi pers sebelum pembukaan.
Penyelanggaraan tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi. Untuk pertama kalinya, festival ini kembali ke La Piazza, lokasi yang digunakan terakhir kali pada 2005. Pergelaran dilangsungkan di dalam tenda besar yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, sound system, dan desain lighting yang megah.
Acara pembukaan ditandai dengan peragaan koleksi perhiasan The Palace yang bertema Tamra Nusantara. Koleksi ini mengangkat kekayaan budaya Nusantara hasil kolaborasi dengan desainer Samuel Wattimena.
Di acara pembukaan, JF3 memberikan penghargaan Fashion Icon kepada tiga tokoh mode di Indonesia. Ketiga penerima penghargaan tersebut antara lain Rudhy Buntaram, pendiri dan Direktur Jakarta International Management (JIM) Models untuk kategori Fashion Industri and Support, Sebastian Gunawan untuk kategori Fashion Designer, dan Julie Estellesebagai Fashion Icon of The Year.
Baca juga: Kreasi Tenun Nusantara Buka Pagelaran JFFF 2019
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.