Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kaesang Pangarep - Gibran Rakabuming Bertengkar? Ini Manfaatnya

Kakak - adik bertengkar adalah hal yang biasa. Intip gaya 'bertengkar' ala Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming. Berantem ternyata ada manfaatnya.

6 Maret 2019 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat melakukan demo masak di gerai Sang Pisang Kaesang Pangarep yang kini menempel dengan toko Markobar milik Gibran Rakabuming di Markobar cabang Cikini, Jakarta Pusat mulai hari ini, Ahad, 11 Maret 2018. TEMPO/Dewi Nurita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kakak - adik bertengkar adalah hal yang biasa. Entah hal itu bertengkar untuk lucu-lucuan, atau pun bertengkar karena rebutan mainan saat masih kecil. Kakak beradik Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep pun terlihat sering saling sindir di media sosial.

Baca: Jokowi Meminta Kaesang Pangarep Rukun dengan Gibran Rakabuming

Yang terbaru, Kaesang Pangarep bercanda dengan sang kakak Gibran Rakabuming di Twitter. Kaesang memanfaatkan momentum tertangkapnya politisi Partai Demokrat, Andi Arief karena tersangkut kasus narkoba di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.

Pada Senin, 4 Maret 2019, Kaesang mencuitkan foto untuk mempromosikan produk jualannya, Sang Pisang. Di foto itu, tertulis kalimat, "Ngapain beli narkoba kalo 25K bisa buat bahagia." Di bawahnya kalimat itu, Kaesang menambahkan tagar #SayNoToNarkoba #SayNoToMarkobar dan #SayYesToSangPisang. Pada caption foto itu, Kaesang Pangarep menambahkan lagi tagar #SayNoToMarkobar. Cuitan ini diretweet sebanyak 2990 kali dan disukai lebih dari 6.600.

Sang ayah, Jokowi terlihat nimbrung dalam ejekan Kaesang kepada Gibran."Aduh....@kaesangp dan @Chilli_Pari kalian nih jauh dari orang tua, sudah punya usaha sendiri, masih suka berantem. Yang rukun dong," tulis Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

@Chilli_Pari adalah akun Twitter milik Gibran. Cuitan Jokowi diretweet lebih dari 16 ribu dan disukai lebih dari 20 ribu. Tak berapa lama, Kaesang menjawab cuitan itu. "ampun pak ampun, saya akan mengulanginya lagi." Cuitan lucu ini diretweet sebanyak 5.132dan disukai 8.793.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perkelahian antara kakak dan adik sudah biasa terjadi. Para orang tua yang sehari-hari bersama anak-anak terbiasa dengan sahut-menyahut hingga adu tenaga antara mereka. Tak perlu buru-buru melerai atau ikut marah-marah. Ayah-bunda, ternyata ada manfaat dari perkelahian anak-anak. Namun orang tua tetap harus mengawasi agar pertengkaran itu tidak kelewatan.

Dari berkelahi, baik kakak maupun adik akan belajar memecahkan masalah, memahami sudut pandang orang lain, dan menghormati hak, perasaan, maupun barang milik orang lain. Anak yang memiliki temperamen yang tinggi kemungkinan lebih sering bertengkar. Tapi, seiring bertambahnya usia, anak akan lebih jarang berkelahi karena ia telah belajar cara mengatasi masalah yang muncul, tanpa harus diselesaikan dengan perkelahian.

Baca: Ramai Tagar Soal Unicorn, Kaesang dan Gibran Ikut-ikutan Mencuit

Mengutip laman Raising Children Network, biasanya anak yang berusia di bawah dua tahun akan sering berkelahi akibat merebut mainan atau barang lainnya, tidak sabar menunggu giliran, dan mengungkapkan perasaannya dengan tindakan fisik. Memasuki usia 3-4 tahun, anak mulai bisa diajak bekerja sama, berbagi, atau menunggu giliran. Meski anak lebih jarang berkelahi pada tahap usia ini, mereka tetap membutuhkan dukungan dan masukan positif.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus