GERAKAN kembali ke alam ternyata juga bermanfaat untuk menangkal kanker. Hasil penelitian Dokter David J. Hunter menunjukkan, jika wanita mampu mencukupi kebutuhan vitamin A dalam tubuhnya, mereka akan terhindar dari serangan kanker payudara. Kalau Hunter benar, urusannya jadi sederhana. Para ibu barangkali cukup menyantap sayuran seperti bayam dan wortel. Keduanya sarat mengandung vitamin A yang juga bisa ditemukan dalam buah seperti blewah dan semangka. Dari sumber hewani, vitamin A ada pada susu dan hati. Hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal kedokteran terkemuka New England Journal of Medicine terbitan terbaru. Para peneliti menemukan, wanita yang per hari mengonsumsi kurang dari 20 persen makanan yang mengandung vitamin A menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker payudara ketimbang mereka yang cukup mengonsumsi vitamin A. Hasil temuan itu didapat dengan menyurvei kebiasaan makan 80.494 wanita pada tahun 1980. Delapan tahun kemudian, 1.439 dari mereka mengidap kanker payudara. Mengapa bisa demikian? Dalam penelitian ini, para wanita dipisahkan dalam empat tingkat konsumsi vitamin A: mulai yang paling rendah, yakni 6.630 international unit (IU) per hari, hingga yang tertinggi, 17.640 IU. Ternyata, mereka yang mengonsumsi vitamin A lebih dari 6.630 IU berisiko lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang mengonsumsi kurang dari jumlah itu. Pada kelompok konsumsi terendah, peneliti menemukan kenaikan risiko kanker payudara 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pada kelompok lain. ''Dalam penelitian ini, jumlah vitamin A yang terdapat dalam satu atau dua porsi sayuran tampaknya mampu menghilangkan risiko kanker,'' kata Hunter, ketua tim peneliti itu. Vitamin A selama ini berperan penting bagi tubuh, terutama untuk indra penglihatan, susunan sel, serta kesehatan kulit. Juga bisa melindungi tubuh dari infeksi. Namun, kelebihan vitamin A juga mengundang risiko, apalagi vitamin ini tidak otomatis bisa dibuang oleh tubuh. Dalam jangka panjang, kelebihan vitamin A bisa mmembuat pembengkakan pada liver. Bila kebetulan hal itu terjadi pada wanita hamil, bayinya bisa lahir cacat. GT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini