KIMBERLY Bergalis, 23 tahun, terbaring sekarat di rumahnya di Fort Pierce,Florida. Perempuan cantik yang baru lulus dari Universitas Florida itu ketularan AIDS dari Dokter Gigi David J. Acer. Acer, yang baru meninggal, adalah seorang biseksual yang 150 kali ganti pasangan yang tak pernah memberi tahu pasiennya bahwa ia mengidap AIDS sejak tiga tahun silam. Padahal, ia punya 1.700 pasien. Bergalis, di Pusat Kontrol Penyakit, Atlanta, tercatat sebagai orang pertama tertular AIDS oleh dokter. Namun, nona ini menolak namanya dirahasiakan. Ia muncul di TV, dan fotonya menghiasi sampul majalah People. Baru-baru ini Bergalis menceritakan penderitaannya dalam sebuah surat, yang tak pernah dikirimnya, kepada Nikki Economu, pejabat Departemen Kesehatan Florida. Berikut petikan suratnya itu: Usiaku 21 tahun ketika dokter mengatakan aku mengidap AIDS. Aku shock. Juga keluargaku. Ingin mati rasanya aku waktu itu. Ternyata, aku terus hidup, Nikki. Aku hidup untuk menyaksikan rambutku rontok sedikit demi sedikit, menyaksikan berat badanku melorot sampai 20 kg. Terbangun tengah malam karena keringat membanjir di sekujur tubuh. Aku tak berani melihat cermin. Jerawat muncul di seluruh tubuh. Rongga mulut, tenggorokan, dan bibirku, ditumbuhi jamur. Leverku hancur karena obat. Seminggu dua kali aku menjalani suntikan yang menyakitkan. Aku menjerit setiap kali dokter melakukan biopsi. Itu baru sebagian penderitaanku. Kini aku hidup dalam ketakutan. Siapa yang harus kusalahkan. Aku tidak bersalah. Aku tak pernah melakukan hubungan badani. Tak pernah mendapat transfusi darah. Bukan pula pencandu obat bius. Aku mengecam Dr. Acer serta kalian yang merahasiakan penyakitnya, dan membiarkan dokter gigi itu tetap praktek. Aku akan mati, Nikki. Meskipun kalian kumaafkan, aku tak dapat melupakan perbuatan kalian. Jika hukum yang melindungi pasien tidak juga diciptakan, penderitaan dan kematianku akan sia-sia. Selamat tinggal. Sri Pudyastuti R.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini