Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit ginjal kronis atau dikenal CKD adalah kondisi kesehatan serius yang mempengaruhi fungsi ginjal. CKD adalah akibat dari berbagai penyakit ginjal yang dalam jangka waktu tertentu menjadi tidak dapat disembuhkan dan bersifat progresif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit ginjal berkembang melalui tahapan yang berbeda dengan setiap tahap menunjukkan gejala tertentu. Mengenali gejala-gejala ini sangat penting untuk mendeteksi dini dan penanganan penyakit ginjal yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Times of India, berikut uraian gejala yang dapat dialami dalam berbagai stadium CKD:
Stadium 1 (Ringan)
Konsultan Nefrologi, Saurabh Pokhariyal, mengatakan bahwa pada tahap awal, penyakit ginjal mungkin tidak menunjukkan gejala dengan sedikit atau tanpa tanda yang terlihat.
“Namun, beberapa individu mungkin mengalami gejala yang tidak kentara seperti kelelahan, peningkatan buang air kecil (terutama pada malam hari), dan pembengkakan ringan pada ekstremitas. Gejala-gejala ini seringkali tidak spesifik dan dapat dengan mudah dikaitkan dengan penyebab lain,” katanya.
Stadium 2 (Ringan hingga Sedang)
Saat fungsi ginjal semakin menurun, gejala menjadi lebih jelas. Kelelahan dan peningkatan buang air kecil tetap ada. Pengidap juga mungkin melihat perubahan warna dan frekuensi urine. Pembengkakan ringan, terutama di tungkai dan pergelangan kaki, dapat memburuk. Selain itu, terkadang ada rasa sakit atau ketidaknyamanan di punggung bawah.
Stadium 3 (Sedang hingga Parah)
Menurut Pokhriyal, pada tahap ini, gejala menjadi lebih jelas. Kelelahan meningkat dan individu mungkin mengalami gatal terus-menerus karena akumulasi limbah dalam darah.
“Tekanan darah tinggi dapat berkembang atau memburuk, menyebabkan sakit kepala. Edema (bengkak) menjadi lebih terlihat di wajah, tangan, dan kaki. Keluaran urin mungkin berkurang, dan mungkin tampak berbusa atau mengandung darah,” ujarnya.
Stadium 4 (Parah)
Saat fungsi ginjal menurun secara signifikan, gejala menjadi parah dan mengancam jiwa. Kelelahan dan kelemahan dapat terasa luar biasa dan pengidap mengalami kesulitan berkonsentrasi dan masalah memori. Anemia dapat berkembang menyebabkan sesak napas dan kulit pucat. Edema menyebar ke seluruh tubuh, termasuk perut. Tekanan darah dapat meningkat lebih lanjut, menyebabkan nyeri dada, irama jantung tidak teratur, dan sesak napas.
Stadium 5 (Stadium Akhir)
“Pada stadium lanjut ini, ginjal sudah tidak mampu lagi menjalankan fungsi vitalnya. Gejala mungkin termasuk kelelahan yang parah, mual dan muntah terus-menerus, kehilangan nafsu makan, kram otot, dan mudah memar. Kelebihan cairan dapat menyebabkan pembengkakan parah dan sesak napas. Akumulasi limbah dalam darah dapat menyebabkan kebingungan dan bahkan koma,” katanya.
Jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan rutin, pilihan gaya hidup sehat, dan intervensi medis segera dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ginjal.