Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan melonjaknya kasusnya pandemi Covid-19, kebutuhan tabung oksigen juga turut meningkat. Bahkan di sejumlah rumah sakit, stok tabung oksigen mulai menipis. Covid-19 memang berdampak dan dapat menyebabkan penurunan saturasi oksigen secara tiba-tiba. Apa itu saturasi oksigen? dan bagaimana cara mengukur saturasi oksigen di dalam tubuh?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kondisi saat ini, penting bagi masyarakat untuk memahami pengetahuan dasar tentang saturasi oksigen. Saturasi oksigen atau nilai kadar oksigen dalam darah dapat digunakan untuk memantau kondisi tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saturasi oksigen merupakan tolok ukur kesehatan untuk menilai besar kadar oksigen dalam aliran darah. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang, apakah sedang kekurangan oksigen atau tidak.
Lalu, apa itu saturasi oksigen?
Dilanir dari National Center for Biotechnology (NCBI), saturasi oksigen adalah elemen penting dalam manajemen dan pemahaman perawatan pasien. Saturasi oksigen mengukur berapa banyak hemoglobin yang terikat dengan oksigen.
Hemoglobin merupakan bagian darah yang berfungsi mengikat oksigen dan mengedarkannya ke organ, jaringan, dan sel tubuh. Selama pengangkutan oksigen dalam darah, hemoglobin mampu membawa hingga empat molekul oksigen.
Seperti yang ditulis di Verywell Health, ada beberapa fakto yang memengaruhi kadar saturasi oksigen, yakni:
- Banyaknya oksigen yang dihirup
- Lancar atau tidaknya proses pertukaran karbondioksida dan oksigen
- Banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah
- Seberapa baik hemoglobin mengikat oksigen
Penggunaan oksimetri denyut nadi telah menjadi standar perawatan dalam kedokteran.
Cara cek saturasi oksigen
Saturasi oksigen biasanya diukur dengan dua cara, yakni dengan tes analisis gas darah dan menggunakan alat pulse oximeter.
- Tes analisis gula darah
Tes ini mengacu pada kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri. Pengukuran ini dilakukan dengan mengambil darah dari arteri, seperti pergelangan tangan atau selangkangan.
Tes ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Setelah diambil dari tubuh,sampel darah dianalisis di mesin khusus. Cara ini dapat melihat seberapa efektif kinerja paru-paru dalam membawa oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Selain itu, tes ini juga bisa mengukur kadar keasaman darah.
- Pulse oximeter
Pemeriksaan dengan alat ini dapat mengukur bsarnya saturasi oksigen di pembuluh darah kapiler perifer. Pulse oximeter dapat membaca saturasi oksigen dengan mengukur panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari aliran darah.
Cara cek saturasi oksigen dengan alat ini cukup praktis. Alat ini relatif praktis untuk digunakan secara mandiri.
Pengguna tinggal memasang alat di jari atau daun telinga. Hasil pengukuran alat ini menggunakan satuan persen.
Kadar saturasi oksigen normal
- Jika menggunakan tes analisis gas darah, saturasi oksigen normal: di atas 80 mm Hg. Di bawah normal: kurang dari 80 mmHg
- Jika menggunakan pulse oximeter, saturasi oksigen normal: antara 95 - 100 persen. Di bawah normal: kurang dari 95 persen.
Kadar saturasi oksigen di bawah normal disebut hipoksemia. Tubuh yang kekurangan oksigen ditandai dengan gejala pusing, jantung berdebar kencang, batuk, sesak napas, bingung, dan kulit kebiruan.
Perlu diperhatikan bahwa saturasi oksigen di bawah normal membutuhkan perhatian medis yang mendesak. Pasalnya, hipoksemia dapat menyebabkan kematian sel dan jaringan.
M. RIZQI AKBAR