Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak empat dari sembilan penyintas Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diketahui mengalami iritasi mata yakni mata merah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi mata menjadi merah dan bengkak karena mengalami iritasi akibat terpapar gas air mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jelas kena trauma kimia basah dari gas air mata,” kata Wakil Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA) Syaifullah Asmiragani pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurut dokter spesialis mata, kondisi mata merah yang dialami para penyintas tragedi Kanjuruhan tersebut membutuhkan waktu dua sampai tiga pekan untuk pemulihan. Namun, iritasi itu tak sampai membuat kebutaan. “Mata merah saja, penglihatan tak berpengaruh. Tidak ada efek jangka panjang,” katanya.
Apa itu Mata Merah?
Mengutip Cleveland Clinic, mata merah merupakan istilah umum digunakan untuk menggambarkan mata merah, iritasi, dan merah. Kemerahan terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah permukaan mata membesar atau meradang.
Biasanya, mata merah reaksi terhadap sesuatu yang mengiritasi mata. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata, dan dapat berkembang dari seiring waktu atau muncul tiba-tiba, seperti alergi atau cedera mata.
Mata merah bisa disertai dengan sakit mata, gatal, keluar cairan mata, mata bengkak, atau perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur. Namun, seringkali, mata merah terlihat lebih buruk daripada yang dirasakan. Banyak kasus mata merah relatif tak berbahaya dan biasanya membaik dengan pengobatan rumahan atau pengobatan yang dijual bebas.
Namun, jika mata tetap merah selama lebih dari satu pekan, penglihatan terpengaruh, ada rasa sakit, segera periksa ke dokter mata untuk diagnosis medis dan perawatan yang tepat.
Penyebab Mata Merah
Mengutip Medical News Today, seseorang dapat memiliki kondisi mata merah karena berbagai alasan. Misalnya, mata merah dapat mengindikasi iritasi ringan atau kondisi lebih serius, seperti infeksi.
Mata merah juga memiliki dapat disebabkan oleh beberapa hal yang berbeda. Kadang sesuatu yang sederhana pun bisa menyebabkan mata merah, seperti memakai lensa kontak terlalu lama, atau menatap layar komputer dengan waktu lama tanpa istirahat.
Namun, ada pula penyebab yang terjadi secara medis, seperti alergi, blepharitis atau radang kelopak mata, konjungtivitis, mata kering, cedera mata, atau glaukoma. Selain itu, mata merah juga bisa disebabkan oleh sumber lainnya, di antaranya:
1. Alkohol
Penggunaan alkohol berlebihan dapat mengurangi oksigen ke sel darah merah. Ini menyebabkan pembuluh darah menggumpal dan membuat mata tampak merah dan merah.
2. Merokok
Ini meningkatkan risiko penyakit mata yang mempengaruhi penglihatan seseorang. Asap tembakau juga merupakan racun iritasi mata yang dapat menyebabkan mata kering, merah, dan gatal. Merokok ganja juga menyebabkan mata merah dan merah. Bahan dalam ganja menyebabkan pembuluh darah di mata melebar, menghasilkan mata merah yang bisa bertahan berjam-jam atau lebih lama.
3. Tetes mata pemutih
Tetes mata pemutih yang diklaim bisa memutihkan mata mengandung vasokonstriktor, atau zat kimia yang mengecilkan pembuluh darah di permukaan mata mengurangi kemerahan. Obat tetes memang menghilangkan mata merah, tapi perbaikannya bersifat sementara. Banyak orang secara teratur menggunakan jenis tetes mata ini membangun resistensi terhadap efek pemutihannya, yang berarti bahwa mereka perlu menggunakan lebih banyak tetes setiap kali untuk mencapai hasil yang sama.
Demikian lebih dalam tentang mata merah. Bagaimana keadaan mata merah para penyintas Tragedi Kanjuruhan, masih ditunggu dua pekan ke depan.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Kesimpulan TGIPF: Gas Air Mata Penyebab Utama Kematian di Tragedi Kanjuruhan