Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib Khumaidi mengatakan mengajarkan pijat jantung pada masyarakat penting untuk penanganan utama kasus kegawatdaruratan jantung. Ia mengatakan semakin banyak edukasi mengenai kesehatan, semakin banyak juga masyarakat yang peduli pada kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemahaman mengenai serangan jantung memang harus diedukasi kembali kepada masyarakat. Kadang gejala awalnya seperti yang dikenal luas oleh masyarakat dengan masuk angin atau angin duduk," ujar Adib di Bandarlampung, Senin, 4 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan edukasi mengenai penanganan awal serangan jantung pada masyarakat penting dilakukan. Salah satunya dengan pijat jantung.
"Yang jelas harus mengenali gejala dan langkah utama menangani awal bagi penderita dan orang di lingkungan sekitar penderita jantung yang akan menangani ini. Maka pengajaran berkaitan pertolongan pertama ini penting dipahami, seperti melakukan pijat jantung bagi masyarakat awam," jelasnya.
Kurangi angka kematian
Mengajari masyarakat umum melakukan pijat jantung menjadi salah satu cara mengatasi gejala awal jantung dan mencegah penambahan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung.
"Peran orang-orang terdekat penting sekali sebab yang bisa menolong saat terjadi serangan jantung adalah orang terdekat. Kemudian terkait sistem peringatan dini terhadap penyakit jantung pun harus dipahami masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, sistem peringatan dini serangan jantung dapat dilakukan dengan melaporkan langsung kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) atau rumah sakit terdekat. "Selain itu dari hulunya, yakni dengan kesadaran masyarakat menjaga gaya hidup sehat juga penting dilakukan. Maka kami mendorong para dokter memperbanyak edukasi kepada masyarakat, bisa melalui media sosial atau berbagai saluran informasi lain," papar Adib.