Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, pada tanggal 20 Maret, dunia merayakan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia atau World Oral Health Day.
Hari ini memberikan kesempatan bagi masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan gigi dan mulut yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asal-Usul Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari National Day Calendar, pada 2013, Federasi Internasional Asosiasi Dokter Gigi (FDI World Dental Federation) memperkenalkan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Mulanya, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia dirayakan pada 12 September yang diumumkan pertama kali tahun 2007, berdasarkan tanggal lahir pendiri FDI yakni Dr Charles Godon. Namun, kampanye itu tak diaktifkan sepenuhnya sampai tahun 2013. Setelahnya tanggal itu diubah menjadi 20 Maret untuk menghindari konflik dengan FDI World Dental Congress yang dilaksanakan pada bulan September.
Tanggal 20 dipilih guna mencerminkan bahwa lansia harus mempunyai total 20 gigi alami di akhir hidupnya agar dinilai sehat, dan anak-anak harus memiliki 20 gigi bayi. Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia bertujuan memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan, alat, dan kepercayaan diri guna menjaga kesehatan mulut.
Hari Kesehatan Mulut Sedunia
Menurut FDI World Dental Association, penyakit mulut mempengaruhi hampir 4 miliar orang di seluruh dunia. Kerusakan gigi yang tak diobati adalah masalah kesehatan mulut yang paling umum terjadi.
Masalah kesehatan mulut umum lainnya di seluruh dunia termasuk penyakit gusi, kanker mulut, dan kehilangan gigi. Sekitar 30 persen orang berusia antara 65 dan 74 tahun tidak memiliki gigi asli.
Kesehatan mulut seseorang yang buruk dapat mempengaruhi penampilan fisiknya. Hal ini berkontribusi terhadap kecemasan, depresi, dan rendahnya percaya diri. Kesehatan mulut yang buruk bahkan berkontribusi terhadap masalah di sekolah, di tempat kerja, dan dalam hubungan.
Selain mempengaruhi penampilan fisik, kebersihan mulut yang buruk menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit kardiovaskular, demensia, infeksi kronis, diabetes, komplikasi kehamilan, dan penyakit ginjal.
Meski, banyak dari masalah kesehatan mulut ini dapat dikurangi atau dihilangkan dengan kebersihan mulut yang baik. Ini termasuk menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan gigi dengan benang setiap hari, dan pemeriksaan gigi rutin. Sayangnya, karena kurangnya persediaan gigi dan akses ke dokter gigi, masyarakat di negara-negara terbelakang kesulitan menjaga kesehatan mulut.
Cara Memperingati Hari Kesehatan Mulut Sedunia
Tahun 2013 menjadi tahun di mana dunia merayakan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia yang pertama. Pada tahun 2021, World Dental Federation mengumumkan tema yang akan digunakan selama tiga tahun yakni Be Proud of Your Mouth atau Banggalah dengan Mulut Anda. Ini untuk mempromosikan kampanye di seluruh dunia guna mencapai kesehatan mulut yang sempurna.
Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk berpartisipasi pada World Oral Health Day adalah dengan berjanji menjaga kesehatan mulut. Beberapa cara lainnya seperti menjadwalkan pemeriksaan gigi secara rutin, dan mempelajari bagaimana kesehatan gigi dan mulut memengaruhi kesehatan tubuh.
Pilihan editor: 6 Cara Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Ramadan