Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kim Kardashian berencana meluncurkan lini fashion untuk pakaian dalam yang diberi nama Kimono Solutionwear. Namun belum sampai diluncurkan bintang reality show itu mendapat kritik keras dari berbagai pihak terutama publik Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Publik menganggap Kim Kardashian melakukan perampasan budaya atas pemilihan nama itu untuk merek dagangnya, yang terdiri dari pakaian dalam, shapewear dan kimono yang sebenarnya. Istri rapper Kanye West itu awalnya menolak mengganti nama. Ia bersikeras bahwa dia tidak bermaksud tidak hormat. Namun akhirnya, ia mengatakan akan mengubahnya.
“Saya selalu mendengarkan, belajar, dan berkembang - saya sangat menghargai semangat dan beragam perspektif yang orang bawa kepada saya. Ketika saya mengumumkan nama garis shapewear saya, saya melakukannya dengan niat terbaik dalam pikiran," ujar Kim Kardashian melalui akun Twitter-nya, Selasa 2 Juli 2019, seperti dilansir dari laman Page Six.
Kim Kardashian menambahkan merek dan produknya dibangun dengan inklusivitas dan keragaman. Pada intinya dan setelah pemikiran dan pertimbangan yang cermat, dia akan meluncurkan merek Solutionwear dengan nama baru. “Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda selalu,” ujarnya.
Unggahan Kim Kardashian tentang lini fashion shapewear di Instagram/@kimkardashian
Keputusan Kim Kardashian itu kemungkinan karena meningkatnya tekanan dari suara-suara yang lebih menonjol, termasuk walikota Kyoto, Jepang, Daisaku Kadokawa yang menulis surat terbuka kepada Kardashian, Minggu 30 Juni 2019.
“Kimono adalah pakaian etnis tradisional yang dipupuk dalam kekayaan alam dan sejarah kita dengan upaya dan studi tak kenal lelah para pendahulu kita, dan itu adalah budaya yang telah dihargai dan diwariskan dengan hati-hati dalam kehidupan kita. Juga, itu adalah buah dari keahlian dan benar-benar melambangkan rasa keindahan, semangat dan nilai-nilai Jepang, " tulis Walikota Daisaku Kadokawa, yang dikenal karena mengenakan kimono saat melaksanakan tugas resmi.
Kadokawa juga memberi tahu Kim Kardashian, bahwa pihaknya sedang mencoba membuat budaya kimono terdaftar di daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Walikota mengakhiri suratnya, yang dikirim melalui pos dan email serta diposting di halaman Facebook resminya, dengan mengundang Kardashian untuk mengunjungi Kyoto sehingga dia dapat mengalami esensi budaya Kimono.
Kim Kardashian. Instagram
Kim Kardashian mengunggah beberapa foto di Instagram terkait rencana peluncuran merek fashion pakaian dalam Kimono Solutionwear pada Selasa, 25 Juni 2019. Ibu empat anak ini menunjukkan contoh pakaian dalam yang ia kembangkan selama setahun terakhir. Ia mengaku sudah memiliki rencana untuk produk itu selama 15 tahun.
Menurut Kim Kardashian, shapewear mereknya akan terdiri dari beragam ukuran dari kecil sampai besar dan beragam warna, serta dapat digunakan saat mengenakan gaun atau rok dengan celah. Ia mengembangkan desainnya sesuai gaya dan kebutuhannya.