PESTISIDA sudah lama dianggap bisa menyebabkan kanker. Namun,
belakangan ini teori yang menghubungkan kanker dengan obat
serangga itu agak mencengangkan. Sebab, ada pendapat bahwa yang
menjerumuskan orang ke perangkap kanker bukanlah pestisida
buatan manusia, tapi "pestisida alamiah" yang bagi tanaman
sendiri berguna untuk melindungi dirinya dari serangga dan
binatang lain. Menurut seorang sarjana Amerika Serikat,
"pestisida rancangan alam" ini dilahap orang-orang di sana
sekitar 10.000 kali lipat lebih banyak daripada racun serangga
biasa.
Bruce N. Ames, ahli kanker terkemuka yang mengepalai Bagian
Biokimia Universitas California, dalam tulisannya di majalah
Science terbitan terakhir menyebutkan belasan macam
sayur-sayuran yang mengandung zat-zat kimia yang mungkin
berbahaya untuk kesehatan. Sayuran itu antara lain jamur,
kentang, seledri, rhubarb dan toge alfalfa yang banyak
dihidangkan di meja makan orang Amerika. Akar toge alfalfa ini
jauh lebih halus dan tidak terbuat dari kacang-hijau atau
kedelai.
Lantas Ames menghidangkan hipotesa baru, yang memperkaya
macam-macam anggapan yang sudah hidup selama ini mengenai
penyebab kanker. Menurut dia, kanker yang disebabkan makanan ini
kemungkinan bukan karena sayur-sayuran yang mengandung pestisida
alam tadi, tapi karena kurangnya zat antikanker dalam makanan.
Ia menunjuk wortel dan sayuran hijau sebagai bahan makanan yang
"kelihatannya mempunyai pengaruh antikanker". Vitamin C dan E
katanya juga termasuk antikanker. Dan tak lupa selenium,
mineral yang sebenarnya mengandung racun.
Tulisan Ames dalam Science tadi berdasarkan pengamatannya
terhadap 179 penelitian mengenai hubungan antara kanker dan
makanan. Selain memilah-milahkan makanan yang menyebabkan dan
mencegah kanker, dia iuga mengetengahkan perbedaan makanan segar
dengan yang sudah diolah. Makanan yang dipanggang dan diproses
sehingga berwarna cokelat mungkin juga bisa menyebabkan kanker.
"Kembang gula sampai roti bakar mengandung rupa-rupa zat yang
bisa merusakkan deoxyribonucleic acid (sel keturunan) dan
dianggap bisa menyebabkan kanker," katanya.
Tentang bahan makanan yang dipanggang, dia memberi contoh
tembakau. "Pada mereka yang mengisap tembakau, yang diasapkan
lebih dulu, lebih gampang ditemukan perubahan selnya melalui
pemeriksaan air seni, dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Begitu juga pada mereka yang makan daging babi gorengan."
Hasil penelitian sarjana biokimia dari Berkeley ini kelihatannya
memberi angin segar bagi mereka yang doyan lalap-lalapan.
Pemakan santapan penuh lemak bisa berpikir dua kali. Sebab,
menurut Bruce N. Ames, lemak yang terdapat dalam daging,
mentega, dan macam-macam panganan akan mengakibatkan gangguan
kesehatan. Lemak itu bisa terurai secara kimiawi di dalam tubuh
dan membentuk "ikatan kimia bebas" yang akan memuat elektron
ekstra. Elektron-elektron ekstra ini kemudian mengakibatkan
muatan listrik tambahan yang bisa merusakkan sel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini