Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kisah sayur dan kanker

Yang menyebabkan kanker adalah pestisida alamiah yang ada pada sayuran tertentu karena kurang zat anti kanker. sayuran hijau mempunyai pengaruh anti kanker juga vit. c dan e termasuk anti kanker.(ksh)

1 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PESTISIDA sudah lama dianggap bisa menyebabkan kanker. Namun, belakangan ini teori yang menghubungkan kanker dengan obat serangga itu agak mencengangkan. Sebab, ada pendapat bahwa yang menjerumuskan orang ke perangkap kanker bukanlah pestisida buatan manusia, tapi "pestisida alamiah" yang bagi tanaman sendiri berguna untuk melindungi dirinya dari serangga dan binatang lain. Menurut seorang sarjana Amerika Serikat, "pestisida rancangan alam" ini dilahap orang-orang di sana sekitar 10.000 kali lipat lebih banyak daripada racun serangga biasa. Bruce N. Ames, ahli kanker terkemuka yang mengepalai Bagian Biokimia Universitas California, dalam tulisannya di majalah Science terbitan terakhir menyebutkan belasan macam sayur-sayuran yang mengandung zat-zat kimia yang mungkin berbahaya untuk kesehatan. Sayuran itu antara lain jamur, kentang, seledri, rhubarb dan toge alfalfa yang banyak dihidangkan di meja makan orang Amerika. Akar toge alfalfa ini jauh lebih halus dan tidak terbuat dari kacang-hijau atau kedelai. Lantas Ames menghidangkan hipotesa baru, yang memperkaya macam-macam anggapan yang sudah hidup selama ini mengenai penyebab kanker. Menurut dia, kanker yang disebabkan makanan ini kemungkinan bukan karena sayur-sayuran yang mengandung pestisida alam tadi, tapi karena kurangnya zat antikanker dalam makanan. Ia menunjuk wortel dan sayuran hijau sebagai bahan makanan yang "kelihatannya mempunyai pengaruh antikanker". Vitamin C dan E katanya juga termasuk antikanker. Dan tak lupa selenium, mineral yang sebenarnya mengandung racun. Tulisan Ames dalam Science tadi berdasarkan pengamatannya terhadap 179 penelitian mengenai hubungan antara kanker dan makanan. Selain memilah-milahkan makanan yang menyebabkan dan mencegah kanker, dia iuga mengetengahkan perbedaan makanan segar dengan yang sudah diolah. Makanan yang dipanggang dan diproses sehingga berwarna cokelat mungkin juga bisa menyebabkan kanker. "Kembang gula sampai roti bakar mengandung rupa-rupa zat yang bisa merusakkan deoxyribonucleic acid (sel keturunan) dan dianggap bisa menyebabkan kanker," katanya. Tentang bahan makanan yang dipanggang, dia memberi contoh tembakau. "Pada mereka yang mengisap tembakau, yang diasapkan lebih dulu, lebih gampang ditemukan perubahan selnya melalui pemeriksaan air seni, dibandingkan dengan yang bukan perokok. Begitu juga pada mereka yang makan daging babi gorengan." Hasil penelitian sarjana biokimia dari Berkeley ini kelihatannya memberi angin segar bagi mereka yang doyan lalap-lalapan. Pemakan santapan penuh lemak bisa berpikir dua kali. Sebab, menurut Bruce N. Ames, lemak yang terdapat dalam daging, mentega, dan macam-macam panganan akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Lemak itu bisa terurai secara kimiawi di dalam tubuh dan membentuk "ikatan kimia bebas" yang akan memuat elektron ekstra. Elektron-elektron ekstra ini kemudian mengakibatkan muatan listrik tambahan yang bisa merusakkan sel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus