Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mukbang adalah konten video yang sampai sekarang masih menjadi tren, dikutip dari Urban Dictionary. Istilah mukbang artinya berasal dari gabungan dua kata Korea, yaitu mukja berarti makan dan bang-song artinya penyiaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di konten mukbang, seseorang akan makan dalam jumlah banyak. Konten mukbang dibuat oleh orang Korea Selatan pada 2011. Mukbangers atau BJ -orang yang melakukan mukbang- pertama-tama akan merekam diri sendiri yang sedang menyiapkan makanan atau memesan untuk dibawa pulang dalam jumlah besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah itu memakan semua makanan itu di depan kamera sambil berinteraksi untuk kesenangan penonton. Singkatnya, mukbang adalah konten video yang membuat para penonton melihat pembawa acara sedang makan besar.
Baca: Tanboy Kun, Konten Kreator Mukbang Paling Populer di Indonesia
Mengapa mukbang diminati untuk ditonton?
Menurut Rachel Herz dalam buku Why You Eat What You Eat: The Science Behind Our Relationship with Food, daya pikat mukbang karena adanya kombinasi dari faktor sensorik, psikologis, sosial, emosional, lingkungan, dan neurologis. Herz menganalisis tentang makanan memicu indra dan mengembangkan perilaku seseorang terkait apa yang ingin dimakan.
Namun, faktor dominan yang mempengaruhi banyaknya orang menonton mukbang. Tren itu sulit mengalami penurunan karena mukbang ASMR (autonomous sensory-motor response). Suara makan yang akrab, menyeruput ataupun mengunyah, dan citra video mukbang diduga memicu ASMR untuk para penonton. ASMR mempengaruhi dominan karena seseorang ketika itu tidak mendapat bagian sensorik dari pengalaman.
ASMR cenderung menguntungkan pembuat konten atau mukbangers karena bisa menghasilkan pendapatan yang besar dari video streaming itu. Mengutip Today, mukbangers bisa menghasilkan pendapatan sebesar 10.000 dolar Amerika (Rp154 juta) perbulan belum termasuk sponsor dari merek makanan dan minuman dari restoran ternama sebagai imbalan mengekspos.
Mukbang bisa memicu seseorang memiliki gangguan makan. Rentan mengembangkan kebiasaan makan tidak sehat jika sering menonton konten mukbang. Kini banyaknya konten mukbang hanya sebagai tantangan makan yang sensasional dan berlebihan menimbulkan dampak kesehatan berbahaya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.