Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebersamaan selebritas Krisdayanti bersama sang cucu, Ameena Hanna Nur Atta yang berusia 11 bulan, mendapatkan sorotan publik. Dalam sebuah video singkat yang diunggah di media sosial pada Jumat, 3 Februari 2023 itu, tampak Krisdayanti tengah memberi minum kopi kepada Ameena putri Aurel dan Atta Halilintar itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sontak unggahan tersebut mendapatkan respons pro dan kontra dari warganet. Beberapa menganggap tidak masalah bayi diberi minum kopi. Tetapi tak sedikit pula yang protes. Mereka menilai sistem pencernaan bayi berbeda dengan orang dewasa. Kopi dianggap terlalu berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Alasan Balita Belum Boleh Diberi Minum Kopi
Apakah Sebenarnya Bayi Boleh Minum Kopi?
Dikutip dari Healthline, kasus bayi minum kopi bukan hal baru. Bahkan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang tua berbagi kopi dengan bayi dan balita mereka. Sebuah penelitian terhadap 315 ibu di Boston, Massachusetts, ditemukan bahwa 15,2 dari mereka membiarkan bayinya minum kopi.
Beberapa mulai memberikan kopi pada anaknya ketika usai dua tahun. Intensitasnya naik seiring bertambahnya usia anak-anak. Bahkan penelitian menunjukkan 75 persen anak di atas usia 5 tahun sudah mengonsumsi kafein secara teratur. Sebagian besar peminum soda. Namun ada juga kopi atau minuman berbahan dasar kopi.
Meski dianggap lazim, jawaban untuk pertanyaan boleh tidaknya bayi minum kopi adalah tidak. Hal ini berdasarkan pernyataan American Academy of Pediatrics (AAP). Menurut peneliti, anak-anak dan remaja harus berusaha untuk tidak minum minuman yang mengandung kafein. Komite Nutrisi dan Dewan Kedokteran Olahraga dan Kebugaran AAP juga mem-black list kafein dari daftar makanan anak-anak.
Pada kasus orang dewasa, kafein dibutuhkan untuk membuat seseorang tetap terjaga. Hal ini karena tubuh manusia dewasa dapat menangani kafein. Berbeda kasusnya pada bayi. Tubuh bayi tidak dapat menangani kafein dengan mudah. Bahkan dalam jumlah yang lebih kecil pun dapat berpengaruh. Kafein pada bayi dapat menyebabkan gelisah, cemas, atau mudah marah, dan bahkan kolik.
Kendati begitu, seorang anak mungkin saja bisa mengonsumsi kopi dalam jumlah sedikit. Sebab, keracunan lebih mungkin terjadi dengan minuman energi berkafein tinggi. Jumlah kopi yang sangat sedikit tidak mungkin menyebabkan bahaya yang berkepanjangan pada anak. Tetapi langkah terbaik adalah menghindari memberi kopi pada anak, sebagaimana disarankan oleh ahli.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Minum Kopi dan Mengagumi Krisdayanti
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.