Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu faktor menurunnya kualitas pendidikan karena kualitas sarana dan prasarana yang belum merata dan masih ada kesenjangan antara Indonesia Barat dan Timur. Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (Gemas), Lusia Liaw, pun meminta program Gemas bisa membantu peserta didik agar semakin semangat dalam belajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kondisi peserta didik menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian serius, termasuk bagaimana sumber daya manusia (SDM) dan prasarana yang dibutuhkan," kata Lusia dalam keterangannya, Jumat, 3 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menuturkan Gemas merupakan bentuk nyata partisipasi Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) untuk ikut mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, dia mendengar secara langsung pidato presiden di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang mengharapkan ada bantuan untuk keperluan seragam anak sekolah.
Lusia, yang sudah lama bekerja sebagai aktivis sosial dan pendidikan ini, menyadari untuk membantu anak-anak sekolah bukan pekerjaan pemerintah saja. Namun, perlu ada bantuan seluruh komponen masyarakat, seperti yang dilakukan Formas.
"Karena itu, apa yang kami lakukan ini sebagai upaya bersama untuk mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia bersatu memberikan dukungan kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan. Jumlahnya sangat banyak, apalagi di Indonesia bagian timur, mereka butuh dukungan kita," ujar inisiator Gemas itu.
Meningkatkan kualitas generasi muda
Lusia mengatakan program Gemas juga dalam rangka membantu pemerintah mewujudkan Astacita Presiden Prabowo, yakni memperkuat dan meningkatkan kualitas generasi muda di bidang pendidikan. Dia menuturkan tata kelola program Gemas agar bisa berdampak dan bermanfaat bagi anak sekolah, yakni dengan mencari donasi dari berbagai donatur yang peduli pendidikan Indonesia.
"Gemas telah membuka donasi dari siapa pun dengan nilai minimal Rp 10.000. Donasi akan disumbangkan untuk keperluan anak-anak sekolah di seluruh Indonesia yang membutuhkan perlengkapan sekolah seperti baju seragam sekolah, sepatu, buku, tas, alat tulis, dan lainnya," katanya.
Sumbangan para donatur akan dikelola secara profesional dan terbuka oleh tim khusus Gemas. Semuanya akan langsung diserahkan ke penerima bantuan, yakni ke anak-anak sekolah di Tanah Air.
"Kami berkomitmen untuk mengurus dan mengelola secara profesional sebagaimana yang diinstruksikan Ketua Dewan Pembina Formas Hashim Djojohadikusumo," jelas Lusia.
Dengan diluncurkan program Gemas oleh Hashim diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat, mulai dari orang tua, guru, hingga pemangku kepentingan lain untuk mendukung keberhasilan pendidikan generasi penerus. Formas berkomitmen bekerja menyukseskan program Gemas sehingga dapat menjadi kegiatan edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakat mengenai pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan.
Pilihan Editor: Masalah Ekonomi, Penyebab Tersering KDRT pada Perempuan