Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Purwokerto - Puluhan calon penumpang kereta api menikmati durian lokal yang disajikan secara gratis dalam ajang KAI Access Durian Festival yang digelar PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan ini digelar di tiga stasiun, salah satunya Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, 30 Maret 2018. Salah seorang calon penumpang KA Joglokerto, Drajat Aji mengaku senang dengan adanya festival durian itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Makan Durian di Jombang Bisa Awet Muda?
"Kebetulan istri dan anak saya yang baru berusia delapan bulan ini sangat senang durian," kata dia yang hendak berlibur ke Yogyakarta.
Menurut dia, durian lokal yang disajikan secara gratis itu memiliki rasa berbeda. Durian Banyumas itu ia rasakan lebih manis serta dagingnya lebih tebal dibanding durian-durian yang dijual di pasaran.
Sementara istri Drajat Aji, Farida Ukti mengaku sering membeli durian montong dan sebagainya. "Kadang-kadang beli durian lokal. Namun durian lokal yang ini rasanya seperti durian montong meskipun dagingnya tidak terlalu tebal," katanya.
Vice President PT. KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Yosita mengatakan KAI Access Durian Festival digelar pada Jumat hingga Sabtu, 30-31 Maret 2018 di Stasiun Purwokerto, Stasiun Madiun (Jawa Timur), dan Stasiun Jember (Jawa Timur).
Menurut dia, kegiatan ini merupakan wujud apresiasi PT. KAI kepada masyarakat, khususnya pengguna setia jasa kereta api. "Terutama KAI Access, karena kami berharap (calon) penumpang tidak perlu berbondong-bondong ke stasiun untuk membeli tiket, mereka bisa menggunakan aplikasi KAI Access maupun kanal-kanal eksternal lainnya," katanya.
Terkait dengan festival durian, dia mengatakan hal itu merupakan salah satu bentuk kegiatan pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dari PT. KAI.
PT KAI menyediakan 500 butir buah durian per hari selama penyelenggaraan kegiatan ini. "Durian dipilih karena kami tahu sendiri Banyumas sedang booming duriannya." katanya.
Salah seorang pedagang durian, Heri Kristanto senang dengan diadakannya festival durian ini. Dia membutuhkan tempat untuk saling berbagi serta berinteraksi antara pembudidaya, pedagang, penikmat, dan peneliti buah durian.
Heri mengatakan durian kampung atau lokal Banyumas memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan durian impor.
ANTARA