Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada solusi cepat untuk mengurangi lemak perut. Menghilangkan lemak perut yang sehat dan berkelanjutan butuh pendekatan holistik yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti olahraga, stres, konsumsi alkohol, dan gaya hidup secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika berbicara tentang diet secara khusus, menghindari atau membatasi makanan tertentu yang dapat menambah lemak perut adalah bagian penting mencapai tujuan. Berikut sejumlah makanan yang bisa menambah lemak perut, dilansir dari Eatthisnotthat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daging olahan
Semakin banyak penelitian menunjukkan daging olahan seperti pepperoni, sosis, daging deli, dan daging asap tak baik bagi kesehatan. Tak hanya dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal tetapi juga dapat menambah ukuran lingkar pinggang. Penelitian telah menemukan pola makan rendah daging olahan dan makanan olahan lain dan konsumsi banyak buah dan susu membantu mencegah penumpukan lemak perut.
Roti putih
Roti putih dan roti olahan tidak memiliki serat dan nutrisi sebanyak roti gandum utuh. Sebuah penelitian pada lebih dari 2.800 orang dewasa menemukan asupan biji-bijian olahan yang lebih tinggi, seperti yang ada dalam roti putih, dikaitkan dengan lemak visceral atau lemak perut yang lebih tinggi.
Permen
Untuk mengurangi lemak perut, kurangi permen, kalori kosong yang tidak akan mengenyangkan namun tinggi kalori. Satu hal yang membuat permen sangat buruk bagi lemak perut karena mengandung banyak gula dan rendah serat atau protein.
Saus salad kemasan
Jika makan banyak salad dalam seminggu tapi berat badan tetap naik, penyebabnya mungkin saus salad yang dipilih. Menurut Harvard Health, mengganti lemak jenuh dan lemak trans dengan lebih banyak lemak tak jenuh (sebagai bagian dari diet seimbang) dapat membantu menghilangkan lemak perut. Banyak saus salad dalam kemasan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi. Jadi, menggantinya dengan saus berbahan dasar lemak tak jenuh seperti minyak zaitun dapat membantu.
Snack bar pengganti makanan
Dipasarkan sebagai makanan yang sehat, tetapi snack bar pengganti makanan sering kali diproses secara besar-besaran, penuh gula tambahan, dan dapat membuat lebih lapar dari sebelumnya. Masalah lain konsumsi bar sebagai pengganti makanan adalah potensi kekurangan serat. Makan siang adalah kesempatan untuk mendapatkan satu porsi serat, nutrisi yang dapat membantu mengurangi lemak perut. Banyak bar pengganti makanan yang tidak memiliki nutrisi ini.
Makanan cepat saji yang digoreng
Daftar makanan yang mengandung lemak trans berlanjut dengan pilihan gorengan di restoran cepat saji, yang dapat menyebabkan lebih banyak lemak perut jika dikonsumsi secara terus-menerus. Penelitian menunjukkan minyak jagung mengandung lebih banyak lemak trans dibanding minyak nabati lain dan pada 2010, sebagian besar jaringan makanan cepat saji menggunakan minyak jagung untuk menggoreng kentang.
Makanan cepat saji dianggap sebagai makanan ultraproses, yang menurut penelitian terkait peningkatan lemak visceral, jenis lemak yang ditemukan di sekitar perut. Selain itu, sebuah penelitian di Journal of Preventive Medicine and Hygiene juga menyimpulkan makanan cepat saji dapat menyebabkan risiko obesitas lebih tinggi.
Pilihan Editor: Mengenal 3 Jenis Lemak Tubuh, Mana yang Paling Berbahaya?