Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Makanan Sehat Tidak Efektif? Apa Ukurannya? Tilik Risetnya

Pandangan orang terhadap makanan sehat mulai berubah. Namun, masyarakat memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi makanan sehat, kenapa?

8 Desember 2018 | 14.00 WIB

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mengukur tingkat kesehatan seseorang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya melakukan medical check up rutin selama 1 tahun sekali. Namun bagaimana cara mengukur tingkat kesehatan dalam suatu masyarakat? Healthy Living Index bisa menjadi acuan.

Baca juga: Benarkah Tindakan Biopsi Dapat Memperparah Tumor? Ini Kata Dokter

AIA melakukan sebuah riset Healthy Living Index di tahun 2018 dan mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia mengalami peningkatan kepuasan terhadap kesehatan sejak 2013. Sebanyak 96 persen orang Indonesia merasa puas dengan kesehatannya tahun ini. Angka ini meningkat sebanyak 3 persen dibanding tahun 2016 lalu. Hal ini pun membuat Indonesia menempati peringkat 11 dari 16 negara di Asia Pasifik dalam kategori kepuasan terhadap kesehatan.

Namun sayangnya, peningkatan kepuasan tersebut tak diiringi dengan gaya hidup sehat. Bahkan, aktivitas hidup sehat yang dilakukan masyarakat Indonesia justru menurun tahun ini dari 4,0 di tahun 2016 menjadi 3,6.

Penyebabnya tak lain karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga. Hanya 52 persen orang Indonesia yang menjalani olahraga rutin. Bahkan hanya 5 persen yang mengalokasikan keuangannya untuk berinvestasi di olahraga, seperti menjadi membership di sebuah gym. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kathryn Monika Parapak, Head of Brand and Communication PT AIA Financial mengatakan bahwa selain olahraga, pola konsumsi masyarakat Indonesia yang masih menghindari makan sehat juga menjadi penyebab.

"Pandangan orang terhadap makanan sehat mulai berubah. Pada 2018, sebanyak 73 persen masyarakat Indonesia menganggap makanan sehat lebih murah. Ini mengalami peningkatan dari tahun 2016, yakni sekitar 11 persen. Namun, masyarakat memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi makanan sehat karena dianggap tidak efektif dan memerlukan banyak usaha untuk membuatnya," pungkas Kathryn.

Baca: 7 Makanan Ini Sering Dianggap Jahat, Padahal Banyak Manfaatnya

TABLOIDBINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus