Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang percaya makanan sehat diperlukan untuk detoks tubuh. Laman Medical News Today, menyatakan detoks atau detoksifikasi adalah upaya membantu tubuh menyingkirkan zat berbahaya dan melindungi dari kerusakannya. Biasanya, ini melibatkan konsumsi makanan atau mengikuti diet tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya organ tubuh sudah mahir membuang racun. Namun, beberapa makanan menyehatkan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan, dapat mendukung proses ini. Makanan apa saja yang bisa digunakan untuk detoks?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Verywell Fit, inilah beberapa makanan sehat untuk detoks:
- Buah-buahan
Buah-buahan mengandung fitonutrien yang bermanfaat kesehatan. Pedoman diet USDA merekomendasikan orang dewasa yang sehat memasukkan setidaknya 1,5-2 cangkir buah per hari.
Untuk itu, pilih buah utuh yang segar atau beku, seperti apel, aprikot, blackberry, blueberry, melon, ceri, cranberry, jeruk bali, buah ara, anggur, jambu biji, kiwi, lemon, jeruk nipis, loganberry, mangga, melon, nektarin, jeruk, pepaya , persik, pir, nanas, plum, delima, plum, raspberry, stroberi, jeruk keprok, dan semangka.
- Sayur-sayuran
Sayuran kaya akan fitokimia, bahan kimia tanaman alami, yang sedang dieksplorasi potensinya untuk mengatur hormon, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.
Sayuran yang dianggap sangat baik untuk detoks hati adalah bawang merah, bawang putih, bit, artichoke, brokoli, kembang kol, kubis, collard hijau, kangkung, kubis Brussel, asparagus, wortel, seledri, mentimun, endives, bengkuang, kohlrabi, daun bawang, selada, okra, lobak, lobak, rutabaga, kacang polong, bayam, kecambah, labu, ubi jalar, lobak, selada air, ubi, yucca , zucchini, arame, dulse, hijiki, rumput laut, lembaran nori, dan wakame.
- Karbohidrat Kompleks
Setiap orang mengkonsumsi karbohidrat pilihan mereka, seperti nasi, roti, atau mi. Tetapi, sumber karbohidrat kompleks, seperti ararut, jelai, farro, freekeh, jawawut, gandum, biji gandum, ubi, tapioka, teff, nasi liar, dan labu musim dingin juga bisa dicoba.
- Kacang-kacangan dan Polong-polongan
Kacang-kacangan dan polong-polongan kaya akan serat, protein, dan zat besi. Selain itu, harganya juga lebih murah daripada protein hewani. Beberapa yang bisa dicoba adalah kacang polong kuning dan hijau, kacang lentil, adzuki, cannellini, buncis, dan kacang lima.
- Makanan dengan Lemak Sehat
Selama detoks, berfokuslah pada lemak dari makanan seperti alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian mentah, serta mentega kacang dan biji-bijian. Jika memasak dengan minyak, gunakan minyak mentah berkualitas tinggi, diperas dingin, dan tidak dimurnikan, seperti minyak almond, minyak alpukat, minyak kelapa, minyak rami, minyak kemiri, minyak zaitun, minyak labu, minyak safflower, dan minyak kenari.
- Susu nabati
Saat detoks, kerap direkomendasikan menghentikan konsumsi produk susu untuk sementara, termasuk yogurt organik kaya probiotik dan kefir. Sebaliknya, pertimbangkan untuk mencoba susu nabati, seperti susu alpukat, santan, susu biji rami, susu kacang (susu almond atau mete tanpa pemanis), dan susu beras (tanpa pemanis).
Selain mengkonsumsi makanan-makanan itu, minum cukup air putih adalah kunci keberhasilan detoks. Laman Healthline menulis, air putih dapat melumasi sendi, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah. Jumlah asupan harian yang cukup untuk air adalah sekitar 3,7 liter untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita, tergantung diet, tempat tinggal, dan tingkat aktivitas seseorang.
AMELIA RAHIMA SARI