Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat-saat sebelum penampilan Super Bowl yang riuh dengan penampilan Shakira dan Jennifer Lopez, semua tim berkumpul untuk mempersiapkan penampilan terbaik kedua bintang pop itu. Makeup artist Lopez, Scott Barnes menceritakan persiapan yang dilakukan sebelum acara tersebut dimilai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persiapan untuk acara paruh waktu pertandingan final football Amerika Serikat Minggu, 2 Februari di Hard Rock Stadium, Miami Gardes, Florida, itu sepanjang hari. Barnes memulai pekerjaannya pada pukul 10 pagi, ia mengubah lokasi dengan bantuan pengawalan polisi di tengah-tengah penampilan, penghormatan yang pas untuk JLopez dan kota tuan rumah Super Bowl, Miami. Supermodel 90-an dan Versace memainkan faktor dalam merancang tampilan Jennifer Lopez.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Inspirasi saya untuk tampilan ini adalah supermodel Versace, tahun 90-an. Itu sangat Peter Lindbergh s dengan rok, kulit, dan topi. Dan saya seperti, "OMG, ini mengingatkan saya pada Linda [Evangelista], bisa jadi Christy [Turlington], dan semua gadis." Saya ingin memberi getaran pada hal itu, dan dari situlah inspirasi makeup berasal,” ujar Barnes, seperti dilansir dari laman Elle.
Penyanyi Jennifer Lopez dan Shakira tampil dalam acara Super Bowl Halftime Show 2020 yang diadakan di Hard Rock Stadium di Miami, Florida, 2 Februari 2020. JLo dan Shakira tampil membawakan lagu hit On the Floor dan Waka Waka (This Time for Africa). REUTERS/Shannon Stapleton
Scott Barnes sampai di rumah Jennifer Lopez sekitar jam 10.30 pagi. Saat itu, Lopez sedang latihan. Sedangkan Barnes dan tim-nya menyiapkan peralatan makeup, lalu merias kuku, rambut dan wajah. “Tapi saya belum menyelesaikannya, jadi saya meninggalkan rumah sekitar jam 3 sore dengan pengawalan polisi. Ya, seorang pengawal polisi. Saya mulai makeup lagi sekitar jam 4:30 sampai 5:30 malam. Kami melakukan sedikit berlari cepat, dan kemudian kami selesai dan kami di atas panggung. Itu gila,” ujarnya.
Sesaat sebelum Jennifer Lopez naik ke panggung Super Bowl, Barnes sempat memastikan makeup Lopez dan sedikit touch up di sisi panggung. Dia memastikan ada bedak, lip gloss, dan bronzer di sisinya. "Pada saat itu, saya menggunakan banyak produk, palet saya, lip gloss baru saya yang keluar, Marc Jacobs bronzer, dan eyeliner Marc Jacobs tepatnya. Itulah yang kami lakukan dengan mata berasap dan itu sangat bagus dan menakjubkan. Itu sangat lembut dan bekerja dengan sangat baik,” jelasnya.
Selain itu, Barnes juga harus memastikan makeup Jennifer Lopez di atas panggung bertahan lama dan sesuai dengan kostum yang berubah-ubah. Lopez berganti pakaian sebanyak 3 kali dengan 5 look. “Saya merasa bahwa cahaya adalah satu-satunya hal yang perlu saya ketahui. Saya merasa seperti cahaya yang sangat kuat di sana. Aku seperti, "Aku harus melakukan sesuatu untuk bagian mata kalau tidak itu akan hilang." Terima kasih Tuhan untuk eyeliner itu karena benar-benar menyelamatkan hidupku,” ujar pemilik akun Instagram @scottbarnecosmetics.
Jika Anda tertarik meniru tampilan makeup Jennifer Lopez di Super Bowl, Barnes menyarankan untuk menggunakan bronzer Marc Jacobs di semua tepi wajah dan membuat bagian tengahnya sedikit lebih ringan. Dia juga menggunakan perangkat highlighter merek-nya yang berkilau dan mencolok, lip gloss terbarunya, serta eyeliner bersayap dengan sedikit lipatan dan kilau pada kelopak mata Lopez.
Bagi Scott Barnes, ini adalah penampilan paling sibuk yang pernah ia kerjakan. “ Saya sudah mengenal Jennifer Lopez selama 20 tahun dan ini seperti karier yang fleksibel di depan mata kita selama enam setengah menit. Saya sangat bangga dengan keseluruhan pertunjukan. Saya menyukai semuanya. Emme [putri Lopez] bernyanyi di atas panggung untuk "Let's Get Loud" cukup luar biasa. Saya tahu itu akan datang, saya sudah latihan, tetapi untuk melihat kerumunan dan mendengar reaksi terhadapnya, itu luar biasa,” ujarnya. “Sangat berbeda ketika Anda melakukan hal-hal dalam latihan berulang-ulang dan itu adalah hal yang berbeda ketika Anda melakukannya di depan satu miliar orang. Anda merasakan pertukaran energi seperti saat dia (Lopez) muncul di Empire State Building.”